Konsep Baru Bikin Karir Melaju

Konsep Baru Bikin Karir Melaju
JKT48. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - SUDAH menjadi rahasia umum bahwa industri musik tanah air sedang berada di titik mengenaskan. Pembajakan membuat musisi berpikir ribuan kali sebelum merilis karya. Kondisi itu semakin susah bagi para pendatang baru. Idol grup JKT48 mencoba mencari celah. Mungkin ini bisa menjadi inspirasi.

 

Di tengah peliknya masalah itu, JKT48 hadir di Indonesia. Beranggota puluhan gadis muda (saat ini 49 member) mereka mencoba peruntungan. Bermodalkan nama besar AKB48 di Jepang, mereka mengusung konsep yang sama, yakni idol group.

Di Indonesia, konsep tersebut masih yang pertama. Suka atau tidak dengan JKT48, mereka bisa berbisnis dengan baik di Indonesia. Malah, mereka seolah tidak takut dengan banyaknya kasus pembajakan karena fans selalu memburu CD atau DVD original mereka.

Clement Leopold Moningka, media promotion Hits Record, mengatakan bahwa JKT48 spesial. Konsep mereka yang tumbuh bersama fans benar-benar berhasil menjadi daya tarik bagi masyarakat. Ujung-ujungnya, fenomena JKT48 meledak. Meski sempat tidak memiliki album pada tahun pertama, jumlah fans tetap meningkat.

Catatan Jawa Pos, JKT48 di awal kemunculannya jarang perform on air. Berbeda dengan girlband yang dikemas jadi dan wara-wiri di televisi. Melody dkk lantas memiliki pertunjukan rutin teater. Di sanalah mereka lebih sering tampil dan berinteraksi dengan fans.

"Faktanya, minat masyarakat untuk membeli CD masih sangat kurang. Akhirnya, di-bundling dengan produk tertentu seperti makanan. Tapi, tidak dengan kita (JKT48)," katanya.

Berdasar data yang dimilikinya, eksklusivitas JKT48 yang memiliki banyak rules, seperti tidak boleh berfoto bersama fans, jabat tangan, hingga mengambil gambar di teater memberikan dampak positif. Tren pembelian CD JKT48 sejak album Heavy Rotation ke River, lantas Yuuhi wo Miteiruka? selalu meningkat 10 persen.

SUDAH menjadi rahasia umum bahwa industri musik tanah air sedang berada di titik mengenaskan. Pembajakan membuat musisi berpikir ribuan kali sebelum

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News