Kinerja Menkum HAM Dianggap Baik Jika Lapas Tak Jadi Sarang Narkoba

Kinerja Menkum HAM Dianggap Baik Jika Lapas Tak Jadi Sarang Narkoba
Kinerja Menkum HAM Dianggap Baik Jika Lapas Tak Jadi Sarang Narkoba

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo menyatakan, kinerja Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsuddin bisa dibilang baik kalau lembaga permasyarakatan tidak dijadikan tempat memproduksi narkoba, mengatur perdagangan, dan peredaran narkoba.

"Selama pekerjaan yang satu ini belum tuntas, kinerja Menkumham bahkan tak layak untuk dinilai," kata Bambang kepada JPNN, Rabu (30/10).

Wakil Bendahara Umum Partai Golkar itu menyatakan, pemanfaatan lapas oleh bandar narkoba untuk memproduksi, memperdagangkan dan mengedarkan narkoba adalah kesalahan fatal. Sebab, rangkaian kegiatan itu sudah pasti melibatkan oknum sipir lapas.

"Hal ini sudah terbukti pada sejumlah kasus, sehingga bisa dikatakan bahwa Dirjen Lapas Kemenkumham tidak bersih dari bisnis narkoba," kata Bambang.
 
Oleh karena itu ia menyarankan, oknum Kemenkumham yang terbukti terlibat bisnis narkoba harus diberikan sanksi ekstra keras sehingga bisa menimbulkan efek jera. Kalau diperlakukan seperti penjahat narkoba lainnya, efek jera itu tidak akan tumbuh.

"Sebab, dengan kekuatan uang yang sangat besar, sindikat narkoba akan membantu meringankan hukuman para oknum itu. Sebab, mereka sudah diposisikan sebagai anggota sindikat narkoba," kata Bambang.

Ia menjelaskan, masih banyak persoalan yang belum bisa ditangani Kemenkumham dengan baik. Selain  narkoba, jumlah penghuni yang melampui kapasitas tampung pada sejumlah lapas juga menjadi persoalan. "Bagaimanapun, jumlah penghuni LP yang melampui kapasitas menjadi bukti bahwa Menkumham belum mampu memperlakukan para terpidana secara manusiawi," kata Bambang. (gil/jpnn)


JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo menyatakan, kinerja Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsuddin bisa dibilang baik kalau


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News