Satelit Pemantau Gravitasi Bumi Jatuh di Atlantik
jpnn.com - PASADENA - Badan Antariksa Eropa (ESA) mengungkapkan bahwa satelit Gravity atau The Gravity Ocean Circulation Explorer (GOCE) telah jatuh ke bumi pada pukul 00:16 UTC/GMT, kemarin. Satelit seberat satu ton ini diberitakan terbakar ketika memasuki lapisan luar atmosfer.
Nyaris seluruh bagian wahana antariksa seberat 1.100 kg itu hancur terbakar ketika memasuki lapisan atmosfer luar. Sementara sisa-sisanya jatuh ke Samudera Atlantik bagian selatan di atas Kepulauan Falkland.
Seperti dilansir laman discovery Senin, (11/11), hingga kini belum ada laporan terkait korban cedera atau kerusakan properti akibat jatuhnya satelit itu ke bumi. Dengan kondisi terbakar, diprediksi hanya 25 persen bagian GOCE yang sampai ke permukaan bumi. Artinya, hanya sekitar 250 kilogram saja bagian GOCE yang sampai ke bumi.
ESA menyatakan, misi GOCE berakhir pada pertengahan Oktober ketika bahan bakarnya yang berupa xenon habis dan mulai turun dari orbitnya pada ketinggian kira-kira 224 km di atas Bumi. Setelah diluncurkan 17 Maret 2009 dari Kosmodrom Plesetsk di Rusia, satelit GOCE telah memetakan variasi gravitasi bumi secara tepat.
Meski demikian, kejadian orang tertimpa serpihan satelit pernah juga terjadi. Pada 1997, Lottie Williams yang tengah berjalan-jalan di taman Tusla, Oklahoma, tiba-tiba tangannya tertimpa besi yang belakangan dinyatakan serpihan roket Delta II.(esy/jpnn)
PASADENA - Badan Antariksa Eropa (ESA) mengungkapkan bahwa satelit Gravity atau The Gravity Ocean Circulation Explorer (GOCE) telah jatuh ke bumi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia
- WNI di Taiwan Diminta Waspadai Gempa Susulan
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia
- Gawat! Jumlah Kasus Rawat Inap Anak Terkait Vape Meroket 733%
- Dua Helikopter AL Malaysia Jatuh di Pangkalan, Tidak Ada yang Selamat