TNI Asah Kemampuan Penanggulangan Teror di Laut

TNI Asah Kemampuan Penanggulangan Teror di Laut
Kasum TNI Marsdya Boy Syahril Qamar, menyematkan tanda Latihan Gultor TNI 2013 di Markas Komando Detasemen Jalamangkara Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (22/11). Foto: Dinas Penerangan TNI for JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan bahwa anak buahnya akan terus berupaya meningkatkan kemampuan dalam menangkal aksi teror. Hal itu sebagai antisipasi atas fakta tentang perkembangan aksi dan modus operandi terorisme saat ini dan di masa yang akan datang.

Karenanya, TNI hari ini menggelar latihan Penanggulangan Teror (Gultor) 2013 demi meningkatkan kemampuan dalam menangkal terorisme, termasuk mengatasi potensi terorisme melalui pembajakan kapal. Menurut Moeldoko, latihan Gultor TNI 2013 yang melibatkan Satuan 81 Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL dan Denbravo 90 TNI AU itu diarahkan pada tema counter hijacking at the sea.

"Ini sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas individu serta interoperability (kehandalan sistem dalam aplikasi, red) Satgultor TNI di semua strata, khususnya interoperabilitas komando, kendali, komunikasi, koordinasi, integrasi operasi Sat-81, Denjaka dan Denbravo’ 90," kata Moeldoko melalui amanatnya yang dibacakan Kasum TNI Marsdya TNI Boy Syahril Qamar, saat membuka Latihan Gultor 2013 di Markas Komando Detasemen Jalamangkara Cilandak, Jakarta Selatan, Jum’at (22/11).

Latihan Satgultor TNI tahun 2013 dibagi dalam dua tahap. Yakni Latihan Posko yang dilaksanakan tanggal 22-23 November 2013 di Cilandak dan  Sedangkan Latihan Lapangan tanggal 30 November 2013 di perairan Batam, Kepri. Peserta latihan sebanyak 406 orang yang terdiri dari 43 penyelenggara, 14 orang Kosatgas, 22 orang Sat-81, 30 orang Denjaka, 22 orang Denbravo’90 dan 275 orang unsur pendukung.

Dalam amanatnya Panglima juga meminta Sat-81, Denjaka dan Denbravo menghilangkan ego sektoral yang dapat menimbulkan kelemahan dan menjadi penghambat dalam mewujudkan TNI yang profesional, militan dan solid. Menurutnya, masing-masing matra memang memiliki tradisi dalam membangun soliditas satuan.

Namun, lanjutnya, TNI harus satu persepsi dan menjadi kekuatan utuh dalam tampilan di mata masyarakat dan Bangsa Indonesia. "Tidak boleh bila tradisi itu ditampilkan menjadi dominan yang dapat menunjukkan persaingan antarmatra di mata masyarakat Indonesia," ujar Boy mengutip amanat Panglima TNI.(fas/jpnn)


JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan bahwa anak buahnya akan terus berupaya meningkatkan kemampuan dalam menangkal aksi teror. Hal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News