Jangan Cuma Susu Sapi

Jangan Cuma Susu Sapi
Jangan Cuma Susu Sapi

jpnn.com - ROMA - Harga susu sapi mahal? Susu rusa bisa jadi alternatif. Badan Pangan Dunia (FAO) mendorong peningkatan konsumsi berbagai susu binatang, termasuk unta dan llama, demi mencukupi kebutuhan di negara berkembang.

"Ada cakupan sangat luas dalam mengembangkan berbagai spesies penghasil susu,'' terang Anthony Bennett, kepala industri peternakan FAO di Roma.

Dalam sebuah laporan yang juga ditulis Bennett dan dirilis Selasa (26/11), FAO menyatakan, susu alpaka, keledai, rusa, rusa kutub, dan kerbau liar bisa dimanfaatkan. Spesies lain yang siap digunakan adalah susu kerbau, kambing, dan domba.

Sementara itu, susu beruang kutub dan rusa mengandung lemak dan protein yang tinggi. Selain itu, laktosanya hanya setengah dari susu sapi. Karena itu, susu binatang tersebut bisa jadi sumber alternatif bagi orang-orang yang alergi terhadap laktosa tinggi (lactose intolerance).

Laporan itu juga memprediksi, konsumsi susu di negara-negara berkembang meningkat sampai 25 persen pada 2025 sebagai akibat dari pertambahan populasi serta peningkatan pendapatan. (AFP/cak/c16/dos)


Fakta-Fakta Susu

  • SAPI memproduksi 90 persen kebutuhan susu dunia.
  • Tiap sapi bisa menghasilkan 90 gelas susu tiap hari atau sekitar 200 ribu gelas sepanjang hidupnya.
  • Peternak bisa memerah 6 sapi tiap hari secara manual.
  • Henry Nestle menciptakan susu formula pada era 1800-an.

Negara peminum susu per kapita terbanyak:

  1. Finlandia (361 kg/kapita)
  2. Swedia (355 kg/kapita)
  3. Belanda (320 kg/kapita)
  4. India (315 kg/kapita)
  5. Yunani (314 kg/kapita)

 


ROMA - Harga susu sapi mahal? Susu rusa bisa jadi alternatif. Badan Pangan Dunia (FAO) mendorong peningkatan konsumsi berbagai susu binatang, termasuk


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News