Hanya 20 Persen Remaja Tahu Penularan AIDS

Hanya 20 Persen Remaja Tahu Penularan AIDS
Kampanye cegah Aids. Foto: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Kemal Siregar mengungkapkan tak banyak publik yang mengerti betul penularan penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS. Termasuk para remaja di Indonesia saat ini.

Kemal menyatakan hanya 20 persen remaja yang tahu persis soal penularan penyakit tersebut.

"Yang tahu persis bagaimana cara pencegahan dan penularan baru 20 persen. Masih jauh jumlah dari yang kita harapkan. Masih terbatas," ujar Kemal di Jakarta, Rabu, (4/12).

Saat ini, kata Kemal, ada sekitar 98 persen remaja yang hanya sekedar tahu dan pernah mendengar tentang HIV/AIDS tersebut. Namun, tidak mengetahui secara detail. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak berpartisipasi memberi penyuluhan yang benar terhadap remaja saat ini.

"Kita minta juga media massa membantu mensosialisasikan hal-hal edukasi tentang ini. Orang-orang dewasa juga banyak yang tidak tahu, apalagi remaja," kata dia.

Dalam hal ini, Kemal juga menyayangkan masih banyaknya penikmat seks bebas dan dunia malam yang berhubungan seks tanpa menggunakan kondom sebagai pengaman. Ini yang menurutnya memicu penularan HIV/ AIDS terus berkembang.

"Itulah persoalan kita. Udah "jajan", udah ke tempat beresiko, kemudian 'terjun bebas'. Kalau udah terjun bebas gitu bisa kena penyakit kelamin kan. Kalau udah kena penyakit kelamin, terus ada luka. Kalau HIV, titik masuknya kan luka. Nah udah kena HIV, dia bawa kemana HIV. Dia bawalah penyakit itu saat berhubungan intim. Orang lain jadi ikut kena," kata Kemal.

Kesadaran orang-orang seperti inilah, yang kata Kemal, perlu didorong lagi sehingga bisa mencegah semakin banyaknya korban HIV/AIDS. (flo/jpnn)


Berita Selanjutnya:
Ini Manfaat Lain Minum Kopi

JAKARTA - Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Kemal Siregar mengungkapkan tak banyak publik yang mengerti betul penularan penyakit


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News