Sambut SBY, Sumenep Kuras APBD Rp 2,2 Miliar
jpnn.com - SUMENEP - Anggaran penyambutan kunjungan Presiden Republik Indonesia (RI 1) ke empat kabupaten di Madura dinilai berlebihan. Sebab, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) hingga miliaran rupiah habis dikuras hanya dalam sehari.
Sumenep merupakan kabupaten yang paling boros menganggarkan penyambutan hingga mencapai Rp 2,2 miliar. Sementara itu, tiga kabupaten lainnya di bawah Rp 1 miliar.
Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengklaim bahwa anggaran tersebut masuk dalam belanja modal. Alokasinya, untuk pengadaan lampu dan mengganti kursi yang rusak. ''Permintaan kami memang seperti itu. Dana tersebut lebih banyak digunakan untuk belanja modal,'' ujar Busyro kepada sejumlah wartawan.
Menurut dia, meski dana yang dianggarkan Rp 2,2 miliar, Busyro menilai bahwa itu tidak masalah. Sebab, kata dia, semua dinas memasukkan proposal ke beberapa kementerian yang datang ke Sumenep. ''Sebab, barokahnya lebih banyak dengan kunjungan presiden,'' katanya.
Busyro memperkirakan bahwa dengan proposal yang diusulkan ke 18 menteri yang hadir di Pendapa Sumenep, pemkab bisa meraup untung dengan hanya menghabiskan dana Rp 2,2 miliar itu. ''Anggarannya lebih dari Rp 1 triliun. Proposal tersebut sudah langsung kami masukkan. Dinas-dinas memang sudah menyiapkan sebelumnya,'' ungkapnya.
Selain itu, Busyro menilai bahwa banyaknya anggaran yang diminta Pemkab Sumenep tersebut disebabkan pertimbangan pengamanan yang datang langsung ke Sumenep. (adi/ril/amr/ami)
SUMENEP - Anggaran penyambutan kunjungan Presiden Republik Indonesia (RI 1) ke empat kabupaten di Madura dinilai berlebihan. Sebab, anggaran pendapatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bertemu Ketua KWI, DPP Patria Bahas Sejumlah Agenda Strategis Termasuk Kedatangan Paus Fransiskus
- PKS Bakal Sambangi Markas PKB Malam Ini, Bahas Pertemuan Cak Imin-Prabowo?
- Tiga Organisasi Sukarelawan Tawarkan Blueprint untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Apa Kabar RPP Manajemen ASN? Honorer & PPPK Ajukan 5 Tuntutan
- Ketua MPR Publikasikan Hasil Riset Ilmiah 4 Pilar Kebangsaan, Ungkap Masalah di Kepri
- Tutup Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Sekjen KLHK: Nilai IKLH Tahun 2023 Meningkat