Tak Mau Promosi dengan Kontroversi

Tak Mau Promosi dengan Kontroversi
Tak Mau Promosi dengan Kontroversi

jpnn.com - HANUNG Bramantyo bisa disebut sebagai sutradara produktif yang dimiliki tanah air. Namun, banyak filmnya yang menjadi pro dan kontra. Mulai Perempuan Berkalung Sorban, ?, Sang Pencerah, Gending Sriwijaya, hingga yang terakhir Soekarno.

Hanung curiga, sebenarnya bukan karya-karyanya yang dipersoalkan. Suami Zaskia Adya Mecca itu pun menganggap bahwa sosoknyalah yang menjadi alasan utama sehingga film-film besutannya dipersoalkan.

Bagaimana Anda melihat pro-kontra tersebut?

Saya sebetulnya sedih dan prihatin. Kenapa film saya jadi pro dan kontra. Saya introspeksi diri, apakah ada yang salah dengan film saya. Kalau temanya yang salah, bukankah di film yang lain seperti Sang Kiai, juga ada data sejarahnya yang kurang. Kenapa (film itu) tidak terjadi kontroversi? Saya pikir itu semua terjadi karena ada pemicu.

Pemicu seperti apa?

Misalnya, Mas Garin Nugroho itu membuat film Mata Tertutup tentang NII. Itu kan juga mendeislamisasi karena memandang kejelekan Islam. Tapi, kan tidak terjadi kontroversi apa-apa. Untuk film Nurman Hakim yang 3 Doa 3 Cinta, kenapa tidak terjadi kontroversi juga? Persoalannya sekarang, mungkin ada yang ngompori ketika di sebuah film ada nama Hanung Bramantyo. Saya jadi curiga, jangan-jangan kalau saya buat film horor, juga akan dikompori. Artinya, ada upaya-upaya mungkin untuk men-dehanungisasi. (Hanung lalu tersenyum). Pembunuhan karakternya juga ada.

Sikap Anda menghadapi hal tersebut?

Saya selalu berpikir bahwa setiap kali membuat film, selalu ada kontroversi. Film itu bersifat like dan dislike. Ibarat bikin film semonumental Gladiator, pasti tetap ada yang kontra. Kritik itu pasti ada. Cuma, kontra itu membesar atau tidak, bergantung siapa yang membesar-besarkan. Ada upaya untuk mengambil keuntungan dari kontroversi. Keuntungan untuk eksis, menjadi bahan omongan.

HANUNG Bramantyo bisa disebut sebagai sutradara produktif yang dimiliki tanah air. Namun, banyak filmnya yang menjadi pro dan kontra. Mulai Perempuan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News