Tour de Singkarak Harus Mampu Gerakkan Ekonomi Daerah

Tour de Singkarak Harus Mampu Gerakkan Ekonomi Daerah
Foto: Dok/JPNN.Com

PADANG -  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumbar mengevaluasi event Tour de Singkarak (TdS) yang sudah digelar sebanyak lima kali. Pelaksanaan keenam bakal dihelat pada 2 Juni 2014. Kelemahan dari lima kali penyelenggaraan adalah terkait persiapan infrastruktur daerah penyelenggara yang belum mendorong pengembangan ekonomi masyarakat, dan kegiatan TdS masih dianggap sekadar tontonan.
 
"Untuk itu, Disbudpar Sumbar pada Januari nanti akan mengoordinasikan dengan lembaga dan instansi terkait hingga brand TdS sebagai penggerak ekonomi dan pariwisata daerah terwujud," ujar Kepala Disbudpar Sumbar Burhasman Bur dalam jumpa pers di kantor Disbudpar Sumbar, Minggu (22/12).

Burhasman menilai, TdS terus mengalami perkembangan tiap tahun dan dampak positifnya telah dirasakan Sumbar. "Durasi, peserta, hadiah dan partisipasi kabupaten/ kota terus meningkat. Dari yang awalnya hanya empat kabupaten/kota, tahun ini 17 kabupaten/kota," paparnya didampingi Sekretaris Disbudpar Nofrial, Kabid Destinasi Karnali dan Kabid Pemasaran Didit P Santoso.

Pelaksanaan awal pada 2009, durasi waktu hanya tujuh hari dengan empat stage berjarak 462 kilometer. Diikuti 15 tim internasional, 10 tim nasional, 225 orang atlet dan hanya empat daerah berpartisipasi. Pelaksanaan kedua, 2010, waktu diperpanjang menjadi 9 hari, 6 stage dengan jarak 551, 7 kilo meter. Kini menjadi 17 kabupaten/kota.
Pencitraan destinasi wisata lewat sport tourism ini juga sangat baik sehingga kunjungan wisata Sumbar ikut terdongkrak. Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukkan, wisatawan mancanegara ke Sumbar meningkat 29,638 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah Wisatawan mancanegara lebih dari 45 ribu orang. "Ini wisatawan mancanegara yang berkunjung melalui imigrasi," paparnya.

Kunjungan wisatawan nusantara yang berkunjung melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Pelabuhan Teluk Bayur dan provinsi tetangga, juga meningkat. Dari 2011 ke 2012 jumlah wisatawan 2,9 juta melambung ke 5,8 juta orang. Data Susenas itu menunjukan, peningkatan terjadi sebesar 96,89 persen. Begitu pula tahun ini,  per Oktober lalu, naik menjadi 6,3 juta sekitar 7, 24 persen.

Idealnya, kata Burhasman tidak hanya kesiapan fisik dan kepanitiaan yang perlu dipersiapkan jauh-jauh hari. Melainkan, kesiapan Sumbar sebagai peserta juga mesti diperhitungkan. Baik atlet yang akan bertanding, maupun kesiapan masyarakat memanfaatkan iven akbar itu.

Seperti, kesiapan usaha kecil dan menengah serta kesiapan pebalap dan komunitas bersepeda dalam negeri dalam memanfaatkan momen ini. "Jangan sampai, orang dari luar yang menjual suvenir TdS seperti tahun lalu," harapnya.
 
Pengamat Pariwisata Sumbar Yulnofrins Napilus menyarankan agar sebelum TdS digelar, berbagai daerah yang bakal dilintasi pebalap menyiapkan sarana dan prasarananya sejak dini. Pemda juga mesti melibatkan kalangan travel agent dan pihak PHRI untuk promosi dan menggaet wisatawan mancenegara berkunjung pada masa TdS.
 
"Bagi kalangan travel agent saya kira pemda sudah harus siapkan jadwal dan rangkaian acara TdS dari sekarang, sehingga sejak jauh hari bisa dipasarkan ke luar negeri. Itu setidaknya bisa kita lihat pada gelaran Tour de France (TdF)," ujar Yulnofrins. (d/esg)


Berita Selanjutnya:
Truk yang Bikin Sengsara

PADANG -  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumbar mengevaluasi event Tour de Singkarak (TdS) yang sudah digelar sebanyak lima kali.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News