Tiga Kelas Ambruk

jpnn.com - SERANG-Tidak ada angin dan tidak ada hujan, tiga atap kelas di SD Negeri 3 Ciruas yang berlokasi di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, ambruk. Meski bangunan sekolah sesuai standar, menggunakan rangka baja ringan namun diduga pembangunan dikerjakan asal jadi sehingga mengakibatkan bangunan ambruk.

Beruntung sekolah dalam keadaan libur sehingga tidak ada korban jiwa siswa dalam kejadian tersebut. Berdasarkan informasi, sekolah SD yang berada di Kampung Pelawad, Desa Kalodran, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang itu ambruk dengan tiba-tiba, Senin (23/12) pukul 02.00.

Penyebab robohnya sekolah yang direnovasi enam tahun lalu itu diduga karena konstruksi rangka baja tidak sesuai pemasangan. Ruang kelas yang mengalami ambruk merupakan ruang yang digunakan untuk kelas dua, kelas tiga dan kelas empat. Pantauan Indopos (Grup JPNN), sejumlah rangka besi terlihat bengkok setelah roboh.

Diduga rangka baja ringan tak kuat terhadap tekanan dan berat genteng. Sedangkan di kelas lain yang menggunakan rangka kayu masih terlihat baik-baik saja kondisinya. ”Kejadiannya pada dinihari. Diduga akibat pengerjaannya tidak memenuhi standar dan terkesan asal-asalan membuat atap kelas tersebut ambruk,” ujar Agus Mulyono, salah satu guru SD Negeri 3 Ciruas.
       
Hingga kemarin (23/12), puing-puing reruntuhan atap tiga ruang kelas belum dirapikan dan dibiarkan berantakan. Tiga ruang kelas itu juga masih dikunci oleh pihak Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Serang dengan alasan khawatir terjadi ambruk susulan hingga mengakibatkan korban.
      
”Ruang kelas yang ambruk sampai saat ini dikunci. Kuncinyanya dipegang oleh orang dinas (Dindik Kabupaten Serang, Red). Katanya sih takut roboh lagi makanya dikunci,” ujar Agus Mulyono juga.

Sementara itu, Kepala Dindik Kabupaten Serang, Daud Fansuri saat dimintai komentar mengatakan pihaknya tengah mengkaji ambruknya tiga ruang kelas SD Negeri 3 Ciruas tersebut.

”Iya kerusakan terjadi tepatnya di ruang kelas dua, tiga dan empat. Kami masih memeriksa,” terangnya kemarin (23/12).
      
Saat ditanya perihal tahun anggaran pembangunan, juga kemungkinan kerusakan karena salah pemasangan kontruksi baja, dia enggan mengomentari lebih jauh. ”Nanti saja kalau tim sudah selesai memeriksa,” katanya singkat. (bud)