Bye! Aturan Anti Cinta Tim J JKT48

Bye! Aturan Anti Cinta Tim J JKT48
BYE: Penampilan Terakhir Tim J JKT48 membawakan Aturan Anti Cinta. FOTO: Dhimas Ginanjar/JAWA POS

jpnn.com - JAKARTA – Setelah setahun, setlist teater tim J JKT48 yang berjudul Aturan Anti Cinta resmi berakhir. Pertunjukan terakhir atau yang biasa disebut dengan senshuraku itu digelar pada Sabtu (28/12) malam. Pertunjukan itu juga menjadi perpisahan dengan Stella Cornelia, member yang memutuskan lulus dari JKT48.

Dua hal itu membuat Teater JKT48 yang menjadi tempat berlangsungnya pertunjukan menjadi benar-benar ramai. Selama pertunjukan berlangsung, penonton meneriakkan chant (yel-yel, red) dengan semangatnya. Stella yang menjadikan malam itu sebagai hari terakhir bersama JKT48 juga tidak kalah semangat.

Sekitar dua jam lamanya pertunjukan berlangsung. Aura perpisahan terasa dengan kental. Sebanyak 16 member yang tampil pada malam itu memberikan testimoni tentang setlist Aturan Anti Cinta. Malah, Sonia Natalia, mendedikasikan lagu Virus Tipe Hati untuk kakaknya, Stella Cornelia.

Dia menggubah potongan dialognya yang terdapat di lagu tersebut. Dalam penampilannya bersama Haruka Nakagawa, dan Ayana Shahab itu, dia mengungkapkan rasa sayangnya. ’’Ini sama sekali nggak mungkin. Kupikir begitu. Tapi, sepertinya, aku jadi makin sayang sama Ci Stella,’’ ucap Sonia disambut teriakan dukungan dari penonton.

Suasana haru mulai menyeruak saat jeda antara group song dengan unit song. Disitulah para member menceritakan apa saja kenangan termasuk apa saja yang sudah didapat dari setlist Aturan Anti Cinta. Umumnya, mereka mengaku senang karena setlist itu bisa memberi mereka banyak pengetahuan baru di banding setlist Pajama Drive.

Utamanya, soal bagaimana menghayati lagu, teknik bernyanyi, menari, hingga interaksi dengan fans saat di panggung. ’’Kalau lagi dance, suka lihat mulut fans yang ikut nyanyi. Meski nggak bisa dengar, senang karena pesan dari lagu bisa sampai,’’ ucap Devi Kinal Putri, Kapten Tim J.

Perjuangan itu membuat beberapa member tidak kuasa untuk membendung tangisan. Shania Junianatha misalnya, dia merasakan betul bagaimana banyaknya perubahan pada dirinya saat timnya membawakan setlist itu. Apalagi, ketika beberapa member mempunyai fokus yang lainnya seperti pendidikan.

Ujung-ujungnya, tidak jarang harus ada show yang cuma diikuti hanya 15 orang. Padahal, kesatuan utuh untuk sebuah show adalah 16 orang diluar penari latar. Saat itulah kekompakan sebuah tim diuji. ’’Kerjasama makin meningkat. Saat ada yang sakit, member lain tiba-tiba langsung menggantikan,’’ timpal Sendy Ariani.

JAKARTA – Setelah setahun, setlist teater tim J JKT48 yang berjudul Aturan Anti Cinta resmi berakhir. Pertunjukan terakhir atau yang biasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News