NSA Berencana Bangun Komputer Pembobol Segala Jenis Password

NSA Berencana Bangun Komputer Pembobol Segala Jenis Password
NSA Berencana Bangun Komputer Pembobol Segala Jenis Password

WASHINGTON- Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) berencana membangun komputer kuantum yang memiliki kemampuan memecahkan segala jenis enkripsi yang digunakan dunia perbankan, bisnis, kesehatan bahkan keamanan suatu negara. Proyek senilai USD 79,7 juta (Rp 972 miliar) tersebut akan ditempatkan di sebuah laboratorium rahasia di College Park, Maryland.
 
Dokumen yang diperoleh Washington Post dari Edward Snowden menyebutkan, jika terwujud dipastikan tak ada paswor atau teknik pengamanan lain di dunia yang tak bisa dibobol NSA. Kemampuan komputer jenis ini dinilai bakal seperti pisau bermata dua karena menguntungkan NSA, tapi disisi lain mengancam keamanan serta stabilitas negara lain dan internet.

Jika komputer kuantum terwujud dalam skala besar, dipercaya komputer tersebut mampu menyelesaikan sejumlah perhitungan lebih cepat dibanding komputer DNA atau komputer biasa berbasis transistor. Washington Post yang dikutip Jumat (3/1), tak menyebutkan sejauhmana kelanjutan pembangunan komputer yang disebutkan mantan pegawai kontraktor NSA itu.

Yang pasti, narasumber yang diwawancarai Washington Post meragukan NSA mampu membangunnya tanpa diketahui orang lain. "Tak mungkin NSA membuat komputer kuantum tanpa ada orang lain di dunia yang tahu," ucap Scott Aaronson, profesor teknik elektro dan komputer asal universitas terkemuka Massachusetts Institute of Technology (MIT).
 
Dikatakan Aaronson, ilmuawan Uni Eropa dan Swis selama beberapa dekade ini berhasil membuat kemajuan dalam teknologi komputer kuantum. Namun belum mengarah pada pembangunan kompter kuatum berskala besar seperti yang diinginkan NSA. (pra/jpnn)


WASHINGTON- Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) berencana membangun komputer kuantum yang memiliki kemampuan memecahkan segala jenis enkripsi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News