PSK Tasik, Punya Langganan PNS Hingga Arsitek

PSK Tasik, Punya Langganan PNS Hingga Arsitek
PSK Tasik, Punya Langganan PNS Hingga Arsitek

jpnn.com - TASIK - Sweeping yang kerap dilaksanakan sekelompok massa ormas ternyata membuat pekerja seks komersil (PSK) di Kota Tasik was-was, takut terjaring razia saat “bekerja”.

Rasa dingin menusuk tulang. Minggu (5/1) dini hari, pusat Kota Tasik sudah sepi. Jalan HZ Mustofa yang di siang, sore dan malam dipadati kendaraan, saat itu lengang.
Tepat di Alun-alun Tasikmalaya, Radar memarkirkan motor. Setelah dipastikan aman, Radar pun jalan-jalan di pusat Kota Resik ini.

Di halaman sebuah hotel melati, tampak pria sepuh berjaga.  Setelah berbincang sejenak, Radar Tasikmalaya (Grup JPNN) pun tahu alasan bisnis lendir --yang akan diliput-- terlihat sepi. Pria sepuh itu menuturkan Sabtu malam hingga dini hari ada informasi akan ada razia sehingga banyak PSK yang biasanya “bekerja” memilih libur, karena takut terjaring.

Meski informasi razia sudah didengar para PSK, kata dia, ada satu yang memberanikan diri menjajakan diri.  "Ada satu, tapi tunggu soalnya lagi dipakai," kata dia.
Setelah menunggu sepuluh menit, tepatnya jam 01.45, tamu PSK tersebut pun keluar kamar. Usia tamu itu sekitar 22 tahun.

Pria muda itu mengenakan switer dan jeans. Dia akan pulang bersama temannya. Dia dibonceng temannya menggunakan matik. Sebelum pergi, pria muda itu memberikan senyum lalu pergi meninggalkan hotel.

Tak lama, muncul perempuan berusia di atas 30 tahun. Dia berbadan lebar (lumayan gemuk). Kulitnya sawo matang. Ber-make up cukup tebal dengan rambutnya tergerai sebahu. Perempuan itu mengenakan kaos pendek dan rok mini berwarna biru.

Kami pun berkenalan. Dia punya nama panggilan saat bekerja. Bukan nama asli. Namun demi kerahasiaannya, panggil saja dia Noni.

Kepadanya, Radar memberitahukan akan mewawancarainya seputar aktivitasnya menjajakan diri. Setelah berbincang dan meyakinkannya, Noni pun mau diwawancara.
Wawancara pun dimulai. Tentunya, Radar tidak melakukan teknik undercover --yang lazim dalam reportase investigasi.

TASIK - Sweeping yang kerap dilaksanakan sekelompok massa ormas ternyata membuat pekerja seks komersil (PSK) di Kota Tasik was-was, takut terjaring

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News