Jauhi Rokok untuk Tekan Potensi Katarak

Jauhi Rokok untuk Tekan Potensi Katarak
Jauhi Rokok untuk Tekan Potensi Katarak

jpnn.com - SATU lagi alasan mengapa kebiasaan merokok perlu mengurangi kebiasaan merokok sekarang juga. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa menghentikan kebiasaan yang satu ini juga dapat mengurangi risiko terkena katarak.

Katarak? Ya. Katarak merupakan sebuah kondisi medis ketika lensa mata menjadi semakin keruh yang ditandai dengan penglihatan buram. Katarak diyakini menjadi penyebab utama munculnya gangguan penglihatan atau kebutaan (lebih dari 50 persen) atau prevalensinya 0,76 persen.

Para peneliti di Swedia menemukan, risiko katarak pada pria paruh baya yang merokok sedikitnya 15 batang per hari dapat menurun jika mereka berhenti melakukannya. "Berhenti merokok dapat mengurangi risiko katarak. Sebab merokok juga terkait dengan penyakit mata lain, maka strategi untuk mencegah dan mempromosikan stop merokok menjadi sangat penting," kata Dr. Birgitta Ejdervik Lindblad, salah seorang peneliti tentang efek rokok terhadap kesehatan mata seperti dilansir laman Autismandipad, Minggu (16/1).

Penelitian yang telah dipublikasikan dalam JAMA Ophthalmology ini melibatkan sekelompok pria penduduk Swedia berusia 45-79 tahun. Para peneliti memeriksa ada atau tidaknya hubungan antara berhenti merokok dengan lebih dari 5.700 kasus katarak selama 12 tahun terakhir.

Hasilnya ditemukan bahwa pria yang merokok lebih dari 15 batang rokok sehari memiliki risiko 42 persen lebih tinggi mengalami katarak dibandingkan pria yang tidak pernah merokok. Oleh karena itu, berhenti merokok dianggap dapat mengurangi risiko tersebut.

Katarak bisa muncul karena berbagai sebab. Misalnya kontak dalam waktu lama dengan cahaya ultra violet, radiasi, serta efek dari penyakit seperti diabetes dan hipertensi, usia lanjut, atau trauma.

Faktor-faktor genetik juga mungkin berperan memicu katarak pada usia yang lebih dini. Pada tahap tertentu, tak ada jalan lain untuk menyembuhkan katarak selain operasi.(fny/jpnn)

 


SATU lagi alasan mengapa kebiasaan merokok perlu mengurangi kebiasaan merokok sekarang juga. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa menghentikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News