Kemarau, Stok Beras 8 Ribu Ton

jpnn.com - JAMBI - Meski saat ini kekeringan sudah melanda Provinsi Jambi, namun stok beras di Bulog masih aman. Hal ini ditegaskan oleh David Susanto, Kabid Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Jambi kepada Jambi Independen (grup JPNN), kemarin.

Dikatakannya, stok beras yang tersedia saat ini mencapai 8.200 ton. “Baik yang tersebar di gudang di Kota, Tungkal di Sarko dan Bute dan Kerinci ada 8.200 ton dan kondisi itu aman untuk penyaluran 3 bulan ke depan,” tegasnya.

Disampaikannya juga, kondisi stok tak akan kekurangan. Pasalnya, pasokan beras terus masuk dari berbagai daerah. “Stok masuk terus, kita itu kalau stok disini (Kota Jambi, red) sekitar 4.600 ton. Keluar 800 ton saja, sudah kita datangkan lagi,” ujarnya.

Stok beras itu sendiri, diakuinya didatangkan dari wilayah Sumbar atau Lampung. “Karena mereka yang punya pelabuhan yang representatif, Misalnya beras dari Jawa Timur masuknya ke Lampung lalu baru masuk ke Jambi. Karena disini istilahnya minus produksi,” jelasnya.

Ditanya, ada atau tidak pengadaan beras lokal dari dalam Provinsi Jambi, dia mengatakan, ada.

“Hanya saja tidak besar. Pada 2013 kita masukkan 3.006 ton beras dari dalam Provinsi pengadaan untuk Jambi. Itu paling besar dari Kerinci, itu 2.500 ton, Kota Jambi ada 200 ton, di Bute 200 ton, Tebo 250 ton dan di Sarko 28 ton dan sisanya di Tanjab Barat,” sebutnya.

Seperti diketahui, saat ini, air Sungai Batanghari mengalami penyurutan yang luar biasa. Dari tinggi yang mencapai 14 meter lebih pada awal tahun lalu, saat ini, tinggi debit Sungai Batanghari mencapai 10 meter walau saat ini masih dikatakan sebagai musim hujan.

Sayangnya, belum diketahui pasti berapa jumlah lahan yang sudah mengalami gagal panen akibat kekeringan saat ini. Amrin Aziz, Kepala Dinas Petanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jambi yang berusaha dikonfirmasi belum bisa dimintai keterangannya. Dihubungi berkali-kali via ponselnya kemarin, tak satupun mendapatkan jawaban. (mui)