Mahfud Berang Tahlilan Dianggap Tidak Islami
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menegaskan bahwa tradisi tahlilan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Menurutnya, kegiatan yang identik dengan aliran ahlul sunnah wal jamaah itu memiliki muatan ibadah.
Hal ini disampaikannya karena khawatir akan muncul anggapan bahwa tahlil bertentangan dengan ajaran Islam. "Saat ini ada gerakan yang amat jahat, menjelek-jelekan ahlul sunnah wal jamaah. Tahlil dianggap jelek," kata Mahfud di sela-sela acara tahlilan 40 hari meninggalnya Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) KH Sahal Mahfuz di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (4/3).
Mahfud mengatakan, tahlil adalah kegiatan yang positif karena mendoakan orang-orang yang telah wafat. Karenanya, guru besar ilmu hukum di Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta itu menegaskan, tahlilan tidak mungkin bertentangan dengan ajaran Islam.
Ditegaskannya, kaum nahdiyin tidak akan berhenti meneruskan tradisi tahlil. PKB, lanjutnya, juga akan ikut melindungi tradisi tersebut.
"Ini akan diperjuangkan PKB. Tradisi metode lama akan diperjuangkan PKB, itu paling masif pengikutnya," ujar bakal calon presiden PKB ini.(dil/jpnn)
JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menegaskan bahwa tradisi tahlilan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Menurutnya, kegiatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ditangkap Densus, 8 Orang Kelompok Jemaah Islamiyah Jadi Tersangka
- Formasi CPNS 2024 & PPPK Terbanyak untuk Honorer Tenaga Teknis
- 7 Kecamatan di Trenggalek Dilanda Banjir dan Tanah Longsor
- Bersama TNI AU, BAZNAS Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara
- AMMI Batalkan Aksi Menjelang Putusan Sengketa Pilpres, Ini Alasannya
- Kebakaran Ruko di Mampang Menelan 7 Korban Jiwa, Semua Ditemukan Dalam Satu Ruangan