Terancam Defisit, RS Diminta Lebih Efisien

Terancam Defisit, RS Diminta Lebih Efisien
Terancam Defisit, RS Diminta Lebih Efisien

jpnn.com - JAKARTA  - Hingga memasuki bulan ketiga, masalah tarif dalam penerapan sistem Indonesia Case Based Groups (INA CBGs) di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan masih terjadi.  Resiko defisit pun mulai menghantui rumah sakit yang bergabung dengan BPJS kesehatan.

Dalam diskusi yang dilakukan kemarin, Kepala National Casemix Center (NCC) Bambang Wibowo mengatakan memang ada penurunan atau minus pendapatan yang dialami rumah sakit dalam bidang tertentu.

Misalnya dari perhitungan salah satu rumah sakit di Banjarmasin. Rumah sakit tersebut harus mengalami defisit dalam hal operasi cesar. Menurutnya, hal itu disebabkan masih belum optimalnya efisiensi yang dilakukan pihak rumah sakit terhadap pelaksanaan operasi cesar tersebut.

Efisiensi ini dimaksutkanya dalam hal pemberian penanganan lebih maupun obat yang diberikan.

"Namun tertutupi oleh plus dari efisiensi bidang lain. Hasilnya masih untung jika dihitung secara keseluruhan," ungkapnya.

Memang, diakuinya, perubahan pola pentarifan dari fee for service menjadi INA CBGs masih cukup sulit. Terlebih bagi rumah sakit yang terbiasa memberikan semua fasilitas pelayanan pengobatan dan obat-obat bermerk untuk mencari untung. Karenanya, tak jarang terjadi over treatment (kelebihan pemeriksaan), over utility (kelebihan alat/teknologi) dan over precription (kelebihan obat).

"Kalau dulu kan semua biaya ditangguhkan ke pasien, kalau sekarang kan ditanggung bersama. Oleh karenanya, dokter dan rumah sakit harus memiliki teknologi yang cost effective. Sehingga tidak akan mengalami minus," jelasnya. Teknologi cost efefective ini dapat dimulai dari pengadaan obat.

Menurutnya, rumah sakit bisa mulai menggunakan obat-obat generik. Ia mengatakan, dengan penggunaan obat generik bukan berarti kualitas obat akan menurun. Sebab, hingga kini belum ada bukti konkrit mutu obat generik lebih buruk daripada obat bermerk.

JAKARTA  - Hingga memasuki bulan ketiga, masalah tarif dalam penerapan sistem Indonesia Case Based Groups (INA CBGs) di Badan Penyelenggara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News