Perdagangan Harimau Sumatera meningkat

Perdagangan Harimau Sumatera meningkat
Perdagangan Harimau Sumatera meningkat

jpnn.com - JAMBI-Tingkat perburuan hingga perdagangan Harimau Sumatera di wilayah Provinsi Jambi terus meningkat. Tahun 2012, diketahui ada dua kasus, sementara 2013 tercatat empat kasus.

“Kasus Harimau Sumatera yang sengaja dijerat itu terjadi kenaikan kasus,” kata Kadishut Provinsi Jambi Irmansyah.

Dari hasil investigasi terkonfirmasi ditingkat penjerat, harga kulit komplit mencapai Rp30 juta, tulang Rp2,5 juta per kilo, kuku per lembar Rp5 jutaan, taring per buah Rp5 jutaan sedangkan kumis tidak diketahui dikarenakan tergantung keperluan yang biasanya untuk keperluan mistis, Namun dipercaya harganya juga jutaan rupiah.

“biasanya di tingkat pengguna mencapai sepuluh kali lipat harganya. Perdagangan satwa dilidungi ini merupakan sindikat yang tersusun rapi,” terangnya.

Sejalan dengan itu pihaknya melalui Polhut sudah melakukan penyadaran kepada masyarakat khsusnya penjerat, serta memutus mata rantai jaringan perdagangan itu.

Diterangkannya, perburuan terjadi disebabkan beberapa paktor, diantaranya adanya dugaan keterlibatan oknum aparat hukum serta semakin punahnya hutan sehingga Harimau Sumatera sulit mencari pangan di tengah huta yang akhirnya terlihat oleh masyarakat.

Bebasnya perdagangan ilegal tersebut, lanjutnya , juga akibat lemahnya aparat hukum menindak para pelaku yang telah diketahui permainannya dalam hal jual beli kulit hingga kumis Harimau Sumatera tersebut.

“Sebab jika memang aparat hukum terkait, ingin memutus perdagangan, saya kira tidak sulit, karena banyak kasus yang terjadi di masyarakat, tapi sampai sekarang tidak satupun yang mencuat,” tukasnya.

JAMBI-Tingkat perburuan hingga perdagangan Harimau Sumatera di wilayah Provinsi Jambi terus meningkat. Tahun 2012, diketahui ada dua kasus, sementara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News