Video Maladewa Tersebar, Ical Disarankan Mundur Dari Capres
jpnn.com - JAKARTA - Guru Besar ilmu politik Universitas Indonesia, Profesor Maswadi Rauf menyarankan calon presiden Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) mundur dari posisinya sebagai Capres.
Saran tersebut disampaikan Maswadi menyusul beredarnya video plesiran Ketua Umum dan Ketua DPP Golkar Aburizal Bakrie dan Aziz Syamsuddin bersama dua wanita yang bukan muhrimnya ke Pulau Maladewa.
"Saya anjurkan Aburizal Bakrie tetap jadi pengusaha dan mengurungkan niatnya untuk menjadi calon presiden jika masih mempertahankan perilaku seperti itu," kata Maswadi Rauf, saat dihubungi wartawan, Minggu (23/3).
Kalau jadi pengusaha lanjutnya, tidak akan ada yang peduli dengan gaya hidupnya. "Termasuk kalau ada dugaan prilaku sosial menyimpang, secara relatif tidak akan dicermati publik," tegas Maswadi.
Kalau Aburizal terus memaksakan diri jadi Capres, menurut Maswadi, dia memaksa masyarakat membangun persepsi negatif publik terhadap Golkar. "Begitu juga Aziz Syamsuddin yang saat ini menjadi anggota Dewan Terhormat. Sebaiknya juga mundur," saran dia.
Maswadi mengingatkan, video tersebut akan digunakan lawan-lawan politik Partai Golkar. Ical akan digambarkan sebagai orang yang tidak bermoral luhur. Padahal negara ini membutuhkan pemimpin yang berbudi luhur. "Di Amerika Serikat saja, hal seperti ini sensitif dan bisa mempengaruhi perjalanan karier seorang pemimpin," tegasnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Guru Besar ilmu politik Universitas Indonesia, Profesor Maswadi Rauf menyarankan calon presiden Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) mundur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Silakan Diunduh! Aplikasi Ini Menyediakan Ujian Gratis Tes RBB dan CPNS
- Kejahatan Phishing Meningkat Menjelang Lebaran, Jangan Asal Klik Tautan, Waspadalah
- Indonesia Fashion Week 2024 Resmi Digelar, 300 Desainer Ternama Angkat Kebudayaan Betawi
- Guru PPPK Pengin Pindah ke IKN, BKN Merespons Begini
- Ada 303 Amicus Curiae di Belakang Hakim MK, Gibran Pantas Cemas
- KPK Bidik Keluarga SYL yang Menikmati Uang Hasil Korupsi, Siapa?