Bisnis CDMA Tertekan, Bakrie Telecom Rugi Triliunan

Bisnis CDMA Tertekan, Bakrie Telecom Rugi Triliunan
Bisnis CDMA Tertekan, Bakrie Telecom Rugi Triliunan

jpnn.com - JAKARTA - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) masih bersusah payah untuk bangkit dari masa sulit. Perusahaan telekomunikasi di bawah Grup Bakrie itu tahun lalu masih menderita rugi bersih Rp 2,64 triliun. Kerugian tersebut berkurang setelah melakukan berbagai langkah efisiensi.

Dalam laporan keuangan 2013, operator CDMA dengan brand Esia itu mencatat pendapatan Rp 2,43 triliun atau turun 18 persen dibanding Rp 2,97 triliun pada 2012. Pendapatan usaha bersih Rp 2,07 triliun juga drop 12,2 persen ketimbang 2012.

Namun, penurunan pendapatan berhasil diimbangi langkah efisiensi pada sejumlah pos. Dengan begitu, total beban usaha berkurang 27,9 persen menjadi Rp 2,06 triliun dibanding Rp 2,86 triliun pada 2012.

Namun, upaya itu sedikit terhambat karena rugi selisih kurs yang melonjak 507 persen menjadi Rp 1,88 triliun dibanding Rp 310,17 miliar pada 2012. Akibatnya, sepanjang tahun lalu emiten dengan kode perdagangan BTEL tersebut mencatat rugi bersih Rp 2,64 triliun.

Meski begitu, kerugian sebesar itu berkurang 19,5 persen dibanding Rp 3,138 triliun pada 2012. Rugi per saham dasar tercatat Rp 86,50 dibanding Rp 107,13 pada 2012. Pada akhir pekan lalu harga saham BTEL masih bersandar di level terendah Rp 50 per lembar. Harga tersebut belum pernah berubah sejak akhir 2012.

Head of Research PT Trust Securities Reza Priyambada menyatakan, harga saham BTEL akan membaik bila kinerja perusahaannya juga meningkat. “Bisnis CDMA sebenarnya belum sepenuhnya ditinggal pasar. Masih bisa digali potensinya,” ujarnya kepada Jawa Pos, Minggu (30/3).

Karena itu, lanjut dia, yang dibutuhkan adalah inovasi dan kreativitas BTEL untuk terus membangkitkan kembali bisnis tersebut. Bila dilihat secara umum dan dihadapkan dengan perusahaan operator lain yang berbasis GSM, persaingan di industri telekomunikasi memang sangat ketat.

Namun, jika dipisahkan sebagai pemain di jaringan CDMA itu, tambah dia, ada celah bagi BTEL untuk memperbaiki posisi. Sebab, operator lain terutama Indosat dan Telkom mulai meninggalkan CDMA. Jadi, ada keleluasaan bagi BTEL yang masih setia di bisnis CDMA.

JAKARTA - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) masih bersusah payah untuk bangkit dari masa sulit. Perusahaan telekomunikasi di bawah Grup Bakrie itu tahun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News