Susu untuk Keju Dipakai Mandi

Susu untuk Keju Dipakai Mandi
Para pekerja pabrik susu yang sedang berendam dengan susu. FOTO: getty images

jpnn.com - YANG dilakukan para pekerja pabrik keju di Omsk, Siberia, Rusia, ini memang kurang ajar betul. Betapa tidak, di tengah-tengah pekerjaan, mereka mandi susu berbarengan. Ya, benar-benar mandi susu. Yang bikin lebih kurang ajar, itu tidak dilakukan di sebuah tempat spa, melainkan di drum penyimpanan susu untuk produksi keju pabrik mereka. Yekkk...

Skandal itu jadi bahan gunjingan setelah salah seorang pekerja pabrik mengunggah foto di sebuah media sosial.

Foto tersebut menunjukkan enam pekerja yang sedang nyemplung bareng di tong susu yang berbuih. Mereka telanjang dada. Beberapa di antaranya juga menunjukkan dua jari, simbol victory. Foto itu diberi teks yang ngece (mengejek). ''Sebenarnya, pekerjaan kami sangat membosankan,loh,'' tulis mereka.

Selain itu, ada video lagi yang menunjukkan para pekerja -juga telanjang dada-membuat keju di areal pabrik yang jorok. Video tersebut ditonton 300 ribu orang di YouTube.

Komisi Investigasi Rusia langsung bergerak. Kemarin serangkaian penyidikan langsung dilakukan. ''Sudah pasti bahwa cairan yang mereka pakai mandi adalah susu mentah untuk membuat keju,'' ungkap pernyataan resmi komisi tersebut.

Lembaga pengawasan makanan Rusia sejatinya sudah menskors pabrik itu bulan lalu. Dalam sidang pada Kamis (3/3), lembaga tersebut memerintahkan pabrik produsen keju serut itu tutup 40 hari.

Selama ini pabrik itu memproduksi keju rata-rata 49 ton setiap tahun. Mereka menjual produknya ke lebih dari 14 kota di Rusia. Kalau dinyatakan bersalah oleh pengadilan lanjutan, manajer pabrik akan dipenjara dua tahun. Dia dikenai pasal memproduksi makanan yang tidak aman untuk dikonsumsi. Ya, tidak aman dan njijiki... (AFP/c6/dos)


YANG dilakukan para pekerja pabrik keju di Omsk, Siberia, Rusia, ini memang kurang ajar betul. Betapa tidak, di tengah-tengah pekerjaan, mereka


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News