Daftar Pemilih Khusus Tambahan Berpotensi Melonjak Drastis

Daftar Pemilih Khusus Tambahan Berpotensi Melonjak Drastis
Daftar Pemilih Khusus Tambahan Berpotensi Melonjak Drastis

jpnn.com - MAKASSAR -- Daftar Pemilih Khusus Tambahan (BPKTb) berpotensi melonjak drastis di hari pemungutan suara. Hal itu dipicu regulasi yang mengharuskan KPPS mengakomodasi warga yang datang hanya bermodalkan kartu identitas atau surat domisili.

Untuk masuk dalam DPKTb, setiap warga cukup bermodalkan kartu tanda penduduk (KTP) atau kartu keterangan domisili. Jika pihak kelurahan atau Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) tidak selektif, tambahan atau cadangan dua persen surat suara di setiap TPS tidak akan mampu mengakomodasi DPKTb.

Hitung-hitungan KPU, TPS paling banyak memiliki 500 pemilih. Dengan perhitungan dua persen tambahan surat suara, maka maksimal 10 kelebihan surat suara diu setiap TPS. Nah, jika DPKTb masuk, maka akan sulit tertangani. Belum lagi, berbicara kemungkinan ada penggantian surat suara karena rusak.

Komisioner KPU Makassar, Rahma Saiye menyadari hal ini. Pihaknya pun sudah menyiapkan langkah antisipasi. Yakni dengan melayangkan surat permintaan pada Disdukcapil untuk menyetop penerbitan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Termasuk meminta Disdukcapil agar diinstruksikan ke jajaran di bawahnya untuk memperketat penerbitan surat domisili. Penghentian sementara itu semata untuk menutup ruang bagi pihak-pihak tertentu untuk menggelembungkan suara pada pemungutan suara 9 April mendatang.

"DPKTb akan meningkat kalau tidak dicegah. Karena, untuk masuk DPKTb cuma memperlihatkan KTP atau surat domisili. Sudah ada itu suratnya di capil. Mudah-mudahan ditindaklanjuti supaya sampai 10 April tidak ada KTP atau KK yang diterbitkan," harapnya. (arm/min-ars)


MAKASSAR -- Daftar Pemilih Khusus Tambahan (BPKTb) berpotensi melonjak drastis di hari pemungutan suara. Hal itu dipicu regulasi yang mengharuskan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News