Embung Budi dan Ceremende Ayam Bakar Masngut

Embung Budi dan Ceremende Ayam Bakar Masngut
Embung Budi dan Ceremende Ayam Bakar Masngut

jpnn.com - SAYA akan berkisah mengenai dua orang yang begitu memberi harapan. Masngut di Blitar dan Budi Dharmawan di Semarang. Dua-duanya sudah berumur lebih dari 70 tahun, tapi masih saja das-des. Saya berinteraksi dengan Pak Budi minggu lalu dan dengan Pak Masngut Minggu pagi kemarin.

Pak Budi mengajak saya ke Desa Wonokerto, sebuah desa di pelosok gunung Kabupaten Semarang. Saya sampai naik ojek untuk bisa masuk ke desa dengan jalan yang gonjang-ganjing. Mengejar waktu.

Pak Budi membina seratus orang di sini. Tanah mereka yang selama ini banyak menganggur ditanami buah naga. Pertamina menjadi pemberi modalnya.

Pak Budi yang pensiunan perwira TNI-AL itu memilih membina petani miskin dengan tanaman yang memiliki nilai tambah tinggi: buah tropik. Di Wonokerto dengan buah naga. Di Boyolali dengan buah durian. Di lain tempat dengan buah kelengkeng.

Bertani buah tropik tidak akan punya musuh. Kecuali harga pasar. Pak Budi tidak mau membina petani padi atau pertanian bahan baku industri. Petani padi akan selalu menghadapi tekanan pemerintah

Petani bahan baku industri akan selalu mendapat tekanan dari kalangan pabrik. “Kalau bertani buah, tidak diatur oleh pemerintah maupun kapitalis industri,” katanya.

“Petani padi tidak akan bisa kaya karena harganya pasti ditekan pemerintah. Petani bahan baku tidak akan bisa kaya karena harganya ditekan oleh industri,” tambah Pak Budi.

Di Wonokerto, Pak Budi membangun embung 20 x 40 meter dengan dasar membran. Desa itu memang kering pada musim kemarau. Embung itu digunakan untuk menampung air hujan selama rendheng. Air di embung itu akan cukup dipakai selama lima bulan pada musim kemarau. Khusus untuk mengairi dengan hemat kebun-kebun buah naga milik petani.

SAYA akan berkisah mengenai dua orang yang begitu memberi harapan. Masngut di Blitar dan Budi Dharmawan di Semarang. Dua-duanya sudah berumur lebih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News