Saksi PDIP Meninggal Saat Shalat di TPS

Posisi Masih Sujud

Saksi PDIP Meninggal Saat Shalat di TPS
Saksi PDIP Meninggal Saat Shalat di TPS

jpnn.com - TASIK - Dede Yana (53), saksi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meninggal saat istirahat shalat ashar di TPS 4 Tawang Banteng Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya kemarin (9/4).

Rekan Dede, Eka Adriyana (33) mengungkapkan rekannya itu meninggal saat shalat ashar berjamah di sela istirahat penghitungan suara. “Beliau ini menjadi makmumnya,” ungkapnya kemarin di Tawang Banteng.

Dede meninggal dalam keadaan sujud. Eka mengetahui temannya itu telah wafat karena teriakan warga setelah melihat Dede tidak bangun-bangun dari sujud.

Eka yang kala itu sudah di luar masjid langsung lari ke dalam tempat ibadah kaum muslimin ini. “Saya langsung lari dan dia posisinya dalam bentuk sujud,” jelasnya.

Pada pelipis kiri Dede, kata Eka, ada sedikit luka. “Itu mungkin karena gesekan ke karpet masjid,” paparnya.

Melihat hal itu, Eka langsung memeluk dan membaringkan almarhum. “Pak Dede sempat menarik nafas, namun agak ngorok,” terangnya. Saat itu, kata Eka, almarhum sempat empat kali menghirup nafas sebelum meninggal.

Karena Dede wafat, kata Eka, penghintungan suara sempat terhambat. “Kita lapor ke PPS (Panita Pemungutan Suara, red). Pihak PPS menyatakan itu terserah pihak kita, mau diambil alih di PPS boleh mau terus dihitung di TPS boleh,” paparnya.

Meski Dede wafat, perhitungan diteruskan. Hal itu setelah pihak keluarga Dede membolehkannya. Terlebih anak Dede dari Bandung belum datang. “Magrib baru dimulai lagi perhitungan sambil menunggu keluarga datang,” jelasnya.

TASIK - Dede Yana (53), saksi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meninggal saat istirahat shalat ashar di TPS 4 Tawang Banteng Sukaratu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News