Mahftuh Basyuni Kesal Baca Pernyataan Cak Imin

Mahftuh Basyuni Kesal Baca Pernyataan Cak Imin
Mahftuh Basyuni Kesal Baca Pernyataan Cak Imin

jpnn.com - JAKARTA -- Mantan Menteri Agama Maftuh Basyuni gerah begitu mengetahui pernyataan Menakertrans Muhaimin Iskandar terkait tim yang dikirim pemerintah untuk melobi pembebasan hukuman Satinah di Arab Saudi.

Pasalnya, dalam pernyataannya pekan lalu, Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin menyatakan tim diplomasi pemerintah lemah dalam bahasa Arab sehingga sulit melakukan tawar menawar diat.

Mengetahui pernyataan itu, Mahfud justru balik menuding Cak Imin sebagai pihak yang sama sekali tidak bekerja membantu tim dalam mengurusi nasib Satinah.

"Menaker bilang tim tidak becus karena tidak bisa berbahasa Arab. Yang tepat adalah Menakertrans tidak pernah berikan kontribusi dan tidak pernah berikan petunjuk apa yang harus kami lakukan," cetus Maftuh dalam jumpa pers di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa, (15/4).

Maftuh mengakui timnya tidak mahir berbahasa Arab. Namun, kata dia, tim pemerintah didampingi oleh Dubes RI untuk Arab Saudi Abdurrahman Mohammad Fachir yang sangat fasih berbahasa Arab.

Fachir dulunya adalah Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Republik Arab Mesir selama tiga tahun. Oleh karena itu, kata Maftuh, tidak dapat diragukan kerja tim hanya karena kendala bahasa.

"Kalau toh saya tidak bisa berbahasa Arab, yang dampingi saya Dubes Arab yang mimpinya aja pakai Bahasa Arab. Mimpinya lho. Kalau saya mimpinya masih pakai bahasa Jawa," sambung Maftuh.

Kini Maftuh menantang Cak Imin untuk menunjukkan kinerjanya sebagai Menakertrans untuk mengurus nasib TKI yang terjerat hukuman di Arab Saudi. Salah satunya adalah Zainab, TKI asal Bangkalan, Jawa Timur yang membunuh majikannya.

JAKARTA -- Mantan Menteri Agama Maftuh Basyuni gerah begitu mengetahui pernyataan Menakertrans Muhaimin Iskandar terkait tim yang dikirim pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News