Astra Salip BRI

Astra Salip BRI
Astra Salip BRI

jpnn.com - JAKARTA - Saham PT Astra International Tbk (ASII) kembali menjadi primadona di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sempat melorot ke urutan empat pada awal tahun, saham emiten yang membawahi beberapa produsen otomotif ini kembali merangsek ke urutan pertama. Namun secara kumulatif sejak awal tahun, nilai transaksinya masih di bawah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Pada sepanjang Maret 2014 nilai transaksi saham menempati urutan pertama dari daftar nilai transaksi tertinggi senilai Rp 9,61 triliun atau setara 6,51 persen dari total transaksi di periode ini.

Di urutan kedua saham BBRI senilai Rp 8,56 triliun (5,80 persen), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 7,78 triliun (5,27 persen), saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 6,85 triliun (4,64 persen), dan saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) Rp 6,40 triliun (4,34 persen).


Sebelumnya pada Februari 2014 urutan pertama masih ditempati saham BBRI dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,18 triliun dan ASII di urutan kedua senilai Rp 6,59 triliun. Pada Januari nilai transaksi saham ASII masih menempati nomor empat tertinggi senilai Rp 5,33 triliun di bawah BBRI yang menempati urutan pertama senilai Rp 7,53 triliun, saham BMRI senilai Rp 5,50 triliun, dan saham PT Trada Maritime Tbk (TRAM) Rp 5,49 triliun.

Namun secara kumulatif sepanjang satu triwulan pertama ini saham BBRI masih paling favorit dengan nilai transaksi mencapai Rp 25,28 triliun (7,08 persen) diikuti saham ASII Rp 21,54 triliun (6,03 persen), BMRI Rp 19,62 triliun (5,50 persen), TRAM Rp 17,35 triliun (4,86 persen), dan TLKM Rp 16,71 triliun (4,68 persen). Secara total nilai transaksi saham sepanjang triwulan pertama 2014 mencapai Rp 357,07 triliun.

Analis PT CIMB Securities, Ayub Z Silalahi, mengatakan mulai meningkatnya nilai transaksi saham ASII salah satu penyebabnya karena mulai positif berita dan sentiment terhadap saham pemimpin pasar otomotif di Indonesia ini. "Terutama rencana mereka akan membangun pabrik di Cikarang untuk meningkatkan kapasitas produksi," ujarnya kepada Jawa Pos, kemarin.

Pembangunan pabrik ASII di Cikarang itu akan menambah kapasitas produksi Toyota dan Daihatsu untuk mewujudkan tekad sebagai produsen kendaraan terbesar terutama di kawasan Asean mengalahkan Thailand.

"Kalau tidak salah targetnya tahun 2015 - 2016. Ini menjadi indicator bahwa demand memang akan meningkat dan perekonomian akan terus melaju. Sehingga secara umum memberikan optimisme masa depan karena kan pasti didukung pertumbuhan ekonomi," ulasnya.

JAKARTA - Saham PT Astra International Tbk (ASII) kembali menjadi primadona di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sempat melorot ke urutan empat pada awal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News