Koalisi Islam Potensial Menang di Pilpres
jpnn.com - JAKARTA -- Menanggapi wacana poros tengah parpol berbasis massa Islam, Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA) Said Salahuddin, menilai wacana poros tengah atau koalisi parpol berbasis massa Islam sebetulnya sudah memiliki modal lebih dari 30 persen. Hal itu bila mengacu pada hasil hitung cepat (quick count) di pemilu legislatif (Pileg) pada 9 April 2014.
"Andai saja PKB, PAN, PKS, PPP, dan PBB mau berkoalisi, maka partai-partai berbasis massa Islam itu tidak sekadar mampu memenuhi syarat presidential threshold (PT), tetapi juga potensial memenangkan Pilpres 2014,” ujarnya saat dihubungi INDOPOS (JPNN Grup), Kamis (17/4).
Namun, sambung Said, ada dua syarat untuk mewujudkan hal itu. Pertama, masing-masing parpol tidak memaksakan pimpinannya sebagai calon presiden dan calon wakil presidennya. Maka, harus ada kerelaan dan kebesaran hati untuk mengambil tokoh alternatif.
"Kedua, tokoh-tokoh alternatif tersebut tidak bergabung dengan Jokowi, Prabowo, atau Ical," tandasnya.
Menurut Said, sebetulnya, ada lima tokoh alternatif yang bisa menjadi representasi tokoh Islam dan dapat mempengaruhi peta pencapresan.
Misal, Jusuf Kalla, Mahfud MD, Jimly Asshiddiqie, Anies Baswedan dan Dahlan Iskan. "Kalau mau sebetulnya tokoh-tokoh itu masih menjual koalisi parpol Islam ini harus mampu mengusung tema yang menjual dan pas dengan tokoh yang akan diusung," tuturnya.
Said menambahkan, alasan parpol berbasis massa Islam atau koalisi Islam nasionalis bisa berpeluang menang dalam pilpres, kata dia, karena suara pemilih nasionalis akan terpecah ke Jokowi dan Prabowo, sedangkan dari kalangan Islam relatif akan lebih solid.
Karena jika koalisi PKB, PAN, PKS, PPP, dan PBB benar-benar terealisasi, ini bisa merepotkan dan membuat klimpungan partai-partai nasionalis.
JAKARTA -- Menanggapi wacana poros tengah parpol berbasis massa Islam, Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA) Said Salahuddin,
- Diplomasi Menjual Bahasa Indonesia Mendapat Momentum Menjelang Kunjungan Paus Fransiskus
- Biaya Fantastis Restorasi Rumah Dinas Gubernur Jakarta, Disebut karena Cagar Budaya
- Pro Kontra Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI, KPMI Justru Dukung, Ini Alasannya
- Besok, Usulan Perincian Kebutuhan PNS & PPPK 2024 Ditutup
- Senator Filep Dorong Stakeholder Awasi Realisasi Proyek Pembangunan di Papua Barat
- Bea Cukai dan Bareskrim Polri Berkolaborasi Gagalkan Peredaran Narkotika di 2 Daerah Ini