Jatim Dorong Suplai Rumah Sederhana
jpnn.com - SURABAYA - Backlog atau kekurangan suplai perumahan sederhana di Jawa Timur (Jatim) diperkirakan menyentuh 300 ribu unit. Oleh karena itu pemerintah provinsi (Pemprov) terus mendorong agar angka tersebut bisa ditekan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Jawa Timur Gentur Prihantono mengatakan, masih tingginya angka backlog itu dipicu sejumlah persoalan. Untuk menekan backlog tersebut, jumlah rumah yang sudah terbangun mencapai 24 ribu unit.
"Memang angka tersebut masih jauh dari kebutuhan. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti harga bahan bangunan, kesulitan developer mencari tanah, hingga proses perizinan yang harus diurus oleh developer ke masing-masing Pemda," katanya.
Walaupun pengembang sudah memiliki tanah, lanjut dia, tetap harus memiliki izin untuk membangun perumahan.
Khusus proses perizinan, lanjut dia, merupakan kewenangan di tiap-tiap pemerintah kabupaten/kota. Sedangkan pihaknya hanya bisa mendorong dari sisi regulasi.
"Kami memiliki tim percepatan pembangunan perumahan yang dipimpin oleh wakil gubernur. Tim ini juga memberitahui bupati maupun walikota untuk membantu menekan angka backlog," ujarnya
Dia mengakui proses perizinan itu berperan yang besar dalam mendorong pembangunan rumah sederhana. Dia mengatakan, proses perizinan untuk mendapatkan sertifikat disamakan antara rumah sederhana dan mewah.
"Nah ini tidak seimbang. Termasuk soal kebutuhan listrik dan air tiap kepala keluarga berbeda. Semestinya menggunakan pendekatan khusus," tuturnya.
SURABAYA - Backlog atau kekurangan suplai perumahan sederhana di Jawa Timur (Jatim) diperkirakan menyentuh 300 ribu unit. Oleh karena itu pemerintah
- Alcon Hadirkan PRECISION1, Lensa Kontak Dengan Kenyamanan Hingga 16 Jam
- Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Beberkan Upaya Pemerataan Energi di Indonesia
- Trafik Data Indosat Ooredoo Hutchison Melonjak Hingga 17% Sepanjang Idulfitri
- Ini Satu-Satunya Popok Celana All in 1 Skin Care, Mengandung Coconut Oil & Mampu Cegah Ruam 12 Jam
- Menko Airlangga Ungkap Kebijakan Anti-Deforestasi Ditolak Kelompok Bipartisan AS
- Starventure Hadir di Indonesia, Buka Jalan Bagi Bisnis & Startup Tahap Awal