Return Saham Properti Paling Tinggi

Lipat Dua daripada Pertumbuhan IHSG

Return Saham Properti Paling Tinggi
Return Saham Properti Paling Tinggi

JAKARTA - Hingga akhir pekan lalu, saham-saham properti dan infrastruktur memberikan return alias keuntungan paling tinggi sejak awal tahun. Kelompok saham dari sektor itu tumbuh 28,91 persen atau dua kali pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang mencapai 14,57 persen.
 
Kenaikan tertinggi kedua adalah indeks sektor keuangan sebesar 21,14 persen. Dua sektor tertinggi itulah yang menjadi penopang utama tumbuhnya IHSG sepanjang awal tahun ini.

Sebab, angka kenaikan indeks sektor lainnya berada di bawah pertumbuhan IHSG sebagai tolok ukur industri. Di tempat ketiga ada sektor industri barang konsumsi (consumer goods) yang saham-sahamnya mencatatkan kenaikan 13,30 persen.

Kemudian, diikuti sektor kelompok perdagangan, jasa, dan investasi yang naik 13,24 persen; sektor industri dasar dan kimia (13,13 persen); serta sektor manufaktur (12,95 persen).
 
Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Ahmad Sujatmiko menilai wajar keunggulan sektor properti dan keuangan. Saham-saham dua sektor itu ditopang membaiknya makroekonomi.

"Tahun lalu properti sempat turun dalam sehingga kenaikan sekarang terlihat tinggi. Laporan keuangan 2013 dari perusahaan sektor itu juga ternyata positif," ujarnya kepada Jawa Pos kemarin.
 
Demikian halnya dengan sektor keuangan yang tahun lalu terkena imbas kenaikan BI rate cukup tinggi. Namun, ternyata laporan keuangan akhir tahun 2013 memperlihatkan bahwa perusahaan-perusahaan di sektor itu tetap gemilang.

Dia memprediksi tahun ini BI rate terjaga dan ada potensi turun. Inflasi juga terjaga dan makroekonomi secara keseluruhan terus membaik. "Maka, ada harapan tinggi sektor keuangan semakin baik. Kreditnya juga tetap tumbuh walaupun tidak sampai 20 persen, tapi tetap positif," katanya.
 
Ahmad mengatakan, sentimen terhadap sektor properti dan sektor keuangan hampir sama. Yaitu, berkaitan erat dengan makroekonomi, terutama BI rate. Karena itu, dia memperkirakan kelompok saham properti dan keuangan akan tetap menjadi pemimpin di bursa saham tanah air.

"Mungkin beberapa perusahaan properti memang menunda ekspansi. Tetapi, banyak dari mereka yang pendapatan atas sewa (recurring income)-nya tetap tinggi dan stabil. Maka, penundaan yang ada menjadi tidak begitu berpengaruh," tuturnya.
 
Lagi pula, menurut Ahmad, mayoritas perusahaan di sektor itu tetap menjalankan proyek tanpa harus menunggu tuntasnya hajatan politik sampai terpilih presiden baru. Sebab, permintaan terhadap produk properti harus tetap dilayani dan pembangunan infrastruktur terus berjalan.
 
Di luar dua sektor pemimpin kenaikan itu, Ahmad memperkirakan kelompok saham dari sektor ritel yang masuk indeks sektor perdagangan akan tetap menarik karena didukung terjaganya inflasi dan kenaikan daya beli masyarakat.

"Sektor consumer goods juga layak diperhatikan karena karakteristiknya yang defensif. Basis pasarnya kuat dan kebutuhan akan barang konsumsi tidak berkurang," katanya. (gen/c10/sof)


JAKARTA - Hingga akhir pekan lalu, saham-saham properti dan infrastruktur memberikan return alias keuntungan paling tinggi sejak awal tahun. Kelompok


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News