Jadi Cawapres, JK Bisa Tenggelamkan Jokowi

Jadi Cawapres, JK Bisa Tenggelamkan Jokowi
Jadi Cawapres, JK Bisa Tenggelamkan Jokowi

jpnn.com - JAKARTA - Pengalaman mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dalam menjalankan roda pemerintahan tidak perlu diragukan lagi. Gaya kepemimpinan yang cepat untuk mengambil keputusan membuat posisi JK krusial dalam pemerintahan Presiden SBY periode pertama.

Pada Pemilu Presiden 2014, JK santer dikabarkan bakal mendampingi calon presiden (capres) PDI Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi. Wacana duet ini dinilai mengkhawatirkan karena jika Jokowi menjadi presiden terpilih bakal kalah kemampuan dari JK yang notabene wakil.

"Kalau Jokowi jadi presiden kemungkinan JK bisa menenggelamkan figur Jokowi. Jangankan Jokowi, SBY hampir saja disalip oleh JK," kata pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (21/7).

Syarwi menuturkan, beberapa alasan yang membuat Jokowi berada jauh di belakang JK. Antara lain, JK pernah menjadi wakil presiden dan memiliki gagasan yang inovatif seperti konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kg.

JK, sambung Syarwi, merupakan seorang intelektual, berwawasan global dan negosiator ulung. Hal ini dibuktikan ketika mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut menjadi mediator konflik Aceh dan Ambon.

Selain itu komunikasi politik JK sangat baik yang membuat dirinya tetap eksis hingga hari ini meski sudah tidak di kursi pemerintahan. Berbeda misalnya dengan Hamzah Haz yang selesai menjabat wapres justru tenggelam namanya.

"JK itu kalau kita komperatifkan dengan Jokowi, sudah 7 lap, Jokowi tertinggal," tandas Syarwi.

Sebelumnya, politisi senior PDIP Sidarto Danusubroto mengatakan, saat ini kandidat cawapres pendamping Jokowi mengerucut menjadi tiga orang. Informasi yang beredar, ketiga nama tersebut yakni JK, Mahfud MD dan Ryamizard Raycudu.(dil/jpnn)


Berita Selanjutnya:
Lima Modus Jual Beli Suara

JAKARTA - Pengalaman mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dalam menjalankan roda pemerintahan tidak perlu diragukan lagi. Gaya kepemimpinan yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News