BI Prediksi April Terjadi Deflasi

Dampak Bencana Pulih Lebih Cepat

BI Prediksi April Terjadi Deflasi
BI Prediksi April Terjadi Deflasi

jpnn.com - JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksi kondisi deflasi akan kembali terjadi pada April 2014. Masuknya musim panen serta minimnya dampak kenaikan tarif transportasi dan listrik mendukung terkendalinya gejolak harga barang pada periode tersebut.

 

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, perkiraan deflasi tersebut merujuk survei BI hingga pekan kedua April yang bisa menjadi proyeksi selama satu bulan.

"Deflasi bisa antara 0,08 persen hingga 0,1 persen. Cabai merah dan beras berkontribusi yang tinggi kepada deflasi," katanya usai penandatanganan perpanjangan nota kesepahaman Koordinasi Pemantauan dan Pengelolaan Inflasi Daerah, di Gedung BI, Jakarta, kemarin (21/4).

Agus mengatakan, terjadinya deflasi dipicu produksi yang melimpah lantaran masuknya musim panen cabai dan beras. Kawasan pertanian yang sebelumnya terkena dampak bencana alam seperti erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur juga pulih lebih cepat.

Dengan demikian, Agus menuturkan, inflasi secara tahunan (year on year/yoy) pada April bisa turun ke angka 7,18 persen dari 7,32 persen (yoy) per Maret. Angka itu lebih rendah dari keseluruhan inflasi 2013 yang mencapai 8,38 persen. "Inflasi tahunan 2014 masih di target kisaran 4,5 persen plus minus satu persen masih bisa dijangkau," ujarnya.

Secara keseluruhan, tekanan inflasi pada 82 sampel kota di Indonesia menunjukkan tren penurunan pada rentang lima tahun terakhir. Inflasi indeks harga konsumen (IHK) pada 2013 terkendali di level 3,8 persen (yoy) kendati ada kenaikan harga BBM bersubsidi.

Angka tersebut dinilai baik jika dibandingkan kenaikan BBM tahun-tahun sebelumnya seperti pada 2005 dan 2008. Dalam dua periode itu, tekanan inflasi mencapai double digit, yakni masing-masing 17 persen dan 18 persen.

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksi kondisi deflasi akan kembali terjadi pada April 2014. Masuknya musim panen serta minimnya dampak kenaikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News