Komdis Sanksi Tujuh Pemain

Total Menjatuhkan 22 Ganjaran Sanksi

Komdis Sanksi Tujuh Pemain
Komdis Sanksi Tujuh Pemain

jpnn.com - JAKARTA - Tindakan kurang sportif pemain dari klub Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama masih menonjol. Dalam kurun waktu dua bulan sejak akhir Februari lalu, setidaknya ada tujuh pemain yang diganjar sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Komdis PSSI merilis setidaknya 22 sanksi, kemarin (22/4).

 

Dari 22 pelanggaran tersebut, delapan di antaranya sanksi untuk pemain. Dari delapan pemain, ada hampir separo di antaranya merupakan penggawa Persipura Jayapura.

Antara lain, Andri Ibo, Bio Paulin Pierre, dan Dominggus Fakdawer. Ketiganya melakukan tindakan kurang sportif pada laga melawan Putra Samarinda (14/2) dan Persiba Balikpapan (20/4).

Ibo mendapatkan dua kali sanksi di laga melawan Putra Samarinda dan Persiba Balikpapan. Dari empat pelanggaran yang dibuat pemainnya itu, manajemen Persipura harus merogoh koceknya sebesar Rp 100 juta yang harus dibayarkan paling lambat pada 21 Mei mendatang. Denda paling besar yang didapatkan satu klub di ISL tahun ini.

Bukan hanya denda materiil, sanksi larangan bertanding pun juga diberlakukan kepada pemain yang masuk dalam list hitam Komdis PSSI itu. Untuk Ibo dan Bio harus absen dalam dua kali laga Persipura di ISL. Sementara, untuk Fakdawer hanya mendapatkan larangan bertanding di dalam satu laga saja.

Ini menjadi kali kedua Persipura mendapatkan sanksi borongan.Sebelumnya, klub yang berjuluk Mutiara Hitam tersebut pernah mendapatkannya atas nama Ruben Sanadi, Ian Louis Kabes, dan Gerald Pangkali. Kasusnya pun hampir sama, yaitu melakukan tindakan yang mencederai asas sportivitas.

"Ini akan menjadi bahan pembelajaran, bukan hanya untuk para pemain Persipura, demikian juga pemain lainnya. Intinya, dengan sanksi ini kami ingin pemain di ISL ataupun Divisi Utama atau di kompetisi nasional di bawah PSSI lainnya bisa memegang tinggi nilai sportivitas," ujar Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan.

JAKARTA - Tindakan kurang sportif pemain dari klub Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama masih menonjol. Dalam kurun waktu dua bulan sejak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News