Baasyir Ngotot Negara Islam

Masdar Pilih Pluralisme

Baasyir Ngotot Negara Islam
KEBERAGAMAAN: (Dari kiri) Ketua MMI Abu Bakar Baasyir, Romo Mudji Sutrisno, dan Rektor Universitas Paramadina Anies R. Baswedan saat Refleksi Akhir tahun tentang keberagamaan di Indonesia, di gedung PB NU, Rabu (17/12). Foto : TOMY C. GUTOMO/JAWA POS
JAKARTA - Bagaimana wajah keagamaan di Indonesia selama 2008? Ketua PB NU Masdar F. Mas'udi menyampaikan, Indonesia bisa bertahan dan kuat karena adanya keberagaman. Masyarakat Indonesia berhasil mengompromikan kepentingan-kepentingan yang ada tanpa ada konflik berdarah.

''Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim berpotensi menjadi pemimpin negara-negara muslim di dunia,'' katanya saat menjadi pembicara dalam refleksi akhir tahun bertema Wajah Sosial-Keagamaan Indonesia 2008 di lantai VIII gedung PB NU, Rabu (17/12).

Selain Masdar, pembicara yang hadir adalah Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Solo, Abu Bakar Ba'asyir, Rohaniwan Romo Mudji Sutrisno, serta Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan.

Masdar menegaskan, perbedaan suku, agama, dan kepentingan yang ada di Indonesia tidak sampai memicu konflik serius. ''Berbeda dari negara-negara Islam atau muslim lainnya. Coba kita lihat saja di Pakistan, Afghanistan, dan sebagainya. Untuk mencapai kepentingannya, mereka saling bunuh, saling teror,'' ungkapnya.

JAKARTA - Bagaimana wajah keagamaan di Indonesia selama 2008? Ketua PB NU Masdar F. Mas'udi menyampaikan, Indonesia bisa bertahan dan kuat karena

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News