Properti Diprediksi Cerah Kembali

Properti Diprediksi Cerah Kembali
Properti Diprediksi Cerah Kembali

jpnn.com - SURABAYA - Bisnis properti yang sempat melambat diprediksi pulih. Sebelumnya, pertumbuhan sektor tersebut melambat sejak akhir tahun lalu akibat terbitnya ketentuan Bank Indonesia (BI) tentang kebijakan pengetatan KPR. Karena itu, pengembang makin agresif melakukan pembangunan.

Direktur PT Ciputra Surya Tbk Sutoto Jacobus mengatakan pengetatan tersebut berpengaruh signifikan terhadap bisnis properti. Terutama yang bertujuan untuk investasi, lebih selektif dalam membeli properti.  

"Bisnis properti pada triwulan pertama ini masih melambat. Yang paling  terasa untuk investasi,  para investor cenderung selektif. Kecuali ada proyek baru baru mempertimbangkan untuk membeli," ujar dia kemarin (23/4).

Sedangkan bagi end user, kebijakan tersebut memberi efek psikologis pada calon pembeli. Mereka beranggapan, pembelian rumah makin terhambat. Pihak perbankan juga kian ketat dalam menyalurkan KPR.

"Dampaknya terasa di semua segmen. Bahkan untuk end user ini, ada kecenderungan turun kelas," ungkapnya. Selain kebijakan itu, harga properti tahun ini juga mengalami kenaikan yang dipicu oleh naiknya harga bahan bangunan dan harga tanah.

Kendati demikian, pasar properti diprediksi kembali cerah. Sutoto menuturkan, indikasi itu dilihat dari membaiknya pasar properti di Jakarta. Diyakini, tren serupa bakal menjalar ke Surabaya. "Biasanya, kalau pasar di Jakarta tumbuh, pasar di Surabaya juga mengikuti," urainya.

Tidak hanya menunggu pasar membaik, pihaknya juga agresif untuk menjaring pembeli. Yakni, dengan tetap melakukan pembangunan baik unit stok maupun fasilitas seperti akses jalan hingga pengembangan wilayah komersial. Total stok yang disediakan sebanyak 30 unit. Pembangunan itu untuk menyikapi ketentuan BI.

"Selain itu kami juga sudah menyelesaikan pembangunan akses jalan radial road yang menghubungkan inner dan outer ring road Surabaya Barat. Tahun depan kami juga akan melakukan pembangunan commercial center yang dilengkapi dengan hipermarket dan cafe.

SURABAYA - Bisnis properti yang sempat melambat diprediksi pulih. Sebelumnya, pertumbuhan sektor tersebut melambat sejak akhir tahun lalu akibat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News