Dahlan Iskan Bisa Muncul dari PD

Dahlan Iskan Bisa Muncul dari PD
Dahlan Iskan Bisa Muncul dari PD

JAKARTA - Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif IndoBarometer, Mohammad Qodari meyakini, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan melahirkan keputusan yang sangat luar biasa terkait pencapresan. Menurut Qodari, SBY akan menetapkan Dahlan Iskan sebagai capres, yang akan diusung bersama beberapa partai lain.
    
"Menurut saya, SBY akan lahirkan keputusan yang sangat luar biasa. Salah satu peserta konvensi pasti jadi calon presiden. Figur capres sudah ada, sebelumnya sudah saya sebut, Dahlan Iskan. Modal politik juga tersedia. Dengan menggandeng PAN dan PKB, tuntas poros baru itu," ujar Mohammad Qodari, di Gedung DPD, Senayan Jakarta, Rabu (23/4).

Dijelaskannya, SBY tidak akan tinggal diam menghadapi pilpres. Poros baru pasti akan lahir. "Hanya karena masih jadi Presiden RI, SBY tidak perlu melakukan pertemuan secara terbuka. Kita saja yang melihat SBY diam, padahal intensitas komunikasi politiknya sangat dinamis. Termasuk bertemu dengan Amien Rais dan Prabowo Subianto," pungkasnya.

Sementara itu Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat (PD) Irman Gusman ternyata punya hitung-hitungan sendiri mengapa dirinya bersikeras agar proses Konvensi Capres Partai Demokrat (PD) harus tetap dilakukan hingga selesai dan ditentukan siapa pemenangnya.

Alasan Irman, dengan hasil suara PD dalam Pileg 9 April lalu yang nyaris menembus 10 persen suara versi berbagai lembaga hitung cepat, dan sangat berpotensi bertambah lagi setelah dilakukan real count KPU, menurut Irman, PD berada dalam posisi yang sangat strategis dalam peta koalisi ke depan.

"Faktanya semua parpol tak bisa mengusung capresnya sendiri karena tak ada satu pun parpol yang memenuhi syarat presidential threshold suara nasional 25 persen atau keterwakilan 20 persen kursi di DPR RI. Artinya, Ketua Umum Partai Demokrat Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) akan memainkan kartu truft 10 persen suara PD ini dalam peta koalisi," tutur Irman  dalam dialog kenegaraan ‘Posisi Konvensi Partai Demokrat di tengah Dinamika Koalisi’ di gedung DPD RI Jakarta, Rabu (23/4).

Dijelaskan Irman pula, ada dua opsi yang akan dipilih PD dalam menghadapi Pilpres 9 Juli nanti. Pertama bergabung dengan parpol lain yang sudah mengusung capresnya, yakni PD hanya mengajukan cawapres karena realitasnya hasil suara PD dalam Pileg 9 April lalu jauh dari syarat presidential threshold. Atau mengambil opsi kedua, yakni PD membangun poros koalisi sendiri untuk mengusung capres PD.

"Dan sejauh yang saya tahu, semua capres yang ada, Joko Widodo, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie membangun komunikasi politik dengan Pak SBY.  Mereka sadar elektabilitas Pak SBY masih tinggi, begitu juga elektabilitas Demokrat. Artinya sejauh apa SBY effect akan mempengaruhi dan menaikkan suara capres yang akan didukung SBY nantinya," beber Irman yang juga Ketua DPD RI ini.

Irman pun memaparkan beberapa skenario pasangan capres-cawapres termasuk pemenang konvensi yang bisa saja tetap diajukan sebagai capres, atau "turun kelas" cukup hanya menjadi cawapres PD, lantaran hasil suara PD dalam Pileg 9 April lalu faktanya hanya sekitar 10 persen.

JAKARTA - Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif IndoBarometer, Mohammad Qodari meyakini, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News