Menilai Thailand

Menilai Thailand
Menilai Thailand

Menilai ThailandKETIKA Pemilihan Presiden Indonesia berada dalam intensitasnya, ada baiknya kita melihat ke Thailand, sebuah negara yang politiknya terpecah belah sehingga mengancam tatanan negara itu sendiri.

Pada dasarnya, kelumpuhan Thailand mewakili semua hal yang sebaiknya Jakarta hindari.

Golongn elit tradisional di kota ini tidak putus asa untuk berusaha menangkis klan Shinawatra yang didukung oleh rakyat, lewat peradilan hukum, pelayanan sipil, dan sekarang militer.

Tentu saja keputusan militer untuk memberlakukan darurat militer setelah kebuntuan politik selama berbulan-bulan tidaklah mengejutkan. Mereka telah melakukannya berkali-kali di masa lalu.

Itu adalah modus operasi mereka mengingat bahwa mereka menganggap diri mereka sendiri sebagai penjaga stabilitas negeri

Hal yang lebih mengecewakan adalah krisis terbaru ini diperparah oleh sebuah lembaga yang seolah-olah mewakili sipil, yaitu Mahkamah Konstitusi.

Awal bulan ini, Yingluck Shinawatra (adik dari Thaksin) terdepak dari tampuk kekuasaan dengan dugaan "penyalahgunaan kekuasaan".

Pelanggarannya? Ia mengganti Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional, Thawil Pliensri, dengan saudaranya di tahun 2011.

KETIKA Pemilihan Presiden Indonesia berada dalam intensitasnya, ada baiknya kita melihat ke Thailand, sebuah negara yang politiknya terpecah belah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News