Hotspot Riau 366 Titik, Singapura Diminta Waspada

Hotspot Riau 366 Titik, Singapura Diminta Waspada
Hotspot Riau 366 Titik, Singapura Diminta Waspada

jpnn.com - JAKARTA - Jumlah hotspot (titik panas) yang identik dengan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau terus mengalami peningkatan. Jika sebelumnya masih diangka 200-an, pada Rabu (24/6) tercatat meningkat sampai 366 titik.

Pemantauan hotspot di wilayah Riau ini diperoleh hasil bidikan satelit Terra dan Aqua pada Rabu pukul 07.00 Wib. Sementara untuk Sumatera secara keseluruhan terdata sebanyak 386 titik.

"Hotspot di Sumatera 386 titik, Riau 366 titik. Artinya 95 persen hotspot berada di Riau," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB di Jakarta.

Rinciannya, 366 hotspot tersebut tersebar di Rokan Hilir 221, Dumai 59, Bengkalis 57, Pelalawan 19, Indragiri Hilir 3, Kuansing 3, Meranti 2, Siak 1 dan Indragiri Hulu 1.
 
Kondisi ini menurut Sutopo perlu diwaspadai karena arah angin dominan ke timur laut-timur. Sehingga potensi asap terbawa hingga ke Singapura dan Malaysia akan makin meningkat jika tidak segera diatasi secara total.

"Apalagi berdasarkan prakiraan BMKG, pada Juli 2014 hujan di daerah Inhil, Pelalawan dan Kuansing akan lebih rendah dibandingkan dengan daerah lain di Sumatera," jelasnya.

Prediksi BMKG lainnya, pada Agustus 2014 kondisi cuaca di Riau akan lebih kering dibanding wilayah Sumatera lainnya. Hujan berkisar kurang dari 50 mm/bulan. Dengan kondisi itu maka lahan gambut kering akan mudah sekali terbakar.
 
Karena itu dia memperingatkan Bupati, Walikota dan Gubernur Riau perlu segera mengambil langkah-langkah nyata untuk mengatasi Karhutla di Riau. Sebab Kkarhutla di Riau selalu berulang dan semua faktor-faktor penyebab telah dikenali.

"Wilayah lain di Sumatera yang bergambut seperti Sumut, Jambi dan Sumsel bisa mengantisipasi karhutla sehingga hotspot terkendali. Kuncinya adalah penegakan hukum karena 99 persen penyebab karhutla adalah disengaja atau dibakar," tandasnya. (fat/jpnn)


JAKARTA - Jumlah hotspot (titik panas) yang identik dengan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau terus mengalami peningkatan. Jika sebelumnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News