Wapres: Petik Pelajaran dari Kekalahan Tiongkok di Perang Candu

Wapres: Petik Pelajaran dari Kekalahan Tiongkok di Perang Candu
Wapres: Petik Pelajaran dari Kekalahan Tiongkok di Perang Candu

jpnn.com - JAKARTA - Saat memeringati Hari Anti Narkoba Internasional Wakil Presiden RI Boediono menyempatkan diri bercerita tentang Opium War atau Perang Candu yang terjadi pada tahun 1839 -1842 di Tiongkok pada puluhan tamu undangan di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (26/6).

Menurutnya, candu mulai digunakan manusia pada 5000 Sebelum Masehi (SM) oleh bangsa Sumeria, sebuah bangsa kuno di Timur Tengah. Baru pada 1000 SM mulai digunakan di Asia Timur, yaitu di Tiongkok, dan semakin merebak pada abad XVII dan XVIII.

Akhirnya, Kaisar Cina pada masa itu mengenakan pelarangan penggunaan candu di masyarakat Tiongkok karena penggunaannya sudah sangat berlebihan dan juga masalah sosial yang ditimbulkannya.

“Pemanfaatannya dapat ditekan laju pertumbuhannya, tetapi untuk menekannya hingga nol agak sulit,” ujar Wapres yang hadir bersama Ibu Herawati Boediono.

Pada abad XVIII dan VIX terjadi sesuatu yang terjadi di luar dugaan bangsa Tiongkok itu sendiri. Saat itu, sambung Wapres, yang diperdagangkan adalah teh Cina.

“Konsumsi teh Cina sangat melesat terutama di Inggris, yang mengakibatkan impor teh Cina sangat melonjak pada abad XIX,” ucap Wapres.

Tetapi Inggris mengalami keterbatasan dalam pembayaran, sehingga dieksporlah kapas dari India ke Tiongkok untuk membayar impor teh. Namun ekspor kapas dari India tidak mencukupi untuk membayar impor teh dari Tiongkok ke Inggris.

“Akhirnya pihak Inggris memutar otak, dan akhirnya ketemu satu barang yang supply-nya melimpah, dan kalau dijual di Tiongkok  cukup laku yaitu candu dari wilayah Benggala,“ kata Wapres.

JAKARTA - Saat memeringati Hari Anti Narkoba Internasional Wakil Presiden RI Boediono menyempatkan diri bercerita tentang Opium War atau Perang Candu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News