Tarawih, Honda Civic Dibobol Maling

Tarawih, Honda Civic Dibobol Maling
TERTANGKAP: Komplotan pencuri mobil yang diduga terkait dengan perusakan Honda Civic milik Pudi. Foto: Agung Maryana/Jawa Pos

jpnn.com - TANGERANG – Benar kata Bung Napi, kejahatan terjadi karena ada kesempatan. Honda Civic milik Pudi Hartantyo, warga Jalan Kelapa Dua Raya no 27, Perumahan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, dipecah kacanya oleh pencuri saat salat Tarawih. Pelaku menggondol tas berisi dokumen dan barang elektronik bernilai puluhan juta rupiah.

Minggu (29/6) Kapolsek Kelapa Dua Kompol Gatot Hendro menjelaskan, pencurian itu terjadi Sabtu (28/6) pukul 19.30. Saat itu Pudi memarkir Sedan AD 7555 HC miliknya di depan rumah. Malam itu dia berangkat ke masjid hendak menunaikan salat Tarawih. Pada pukul 21.00, dia pulang dari masjid.

Korban syok melihat kondisi kaca kiri depan mobil pecah. Lalu, Pudi mengecek tas yang tertinggal di bangku depan. Ternyata, tas tersebut raib bersama semua dokumen penting miliknya.

Berdasar olah TKP, pelaku sengaja menyusup masuk ke kompleks yang situasinya sepi tersebut. Sebab, semua warga sedang khusyuk salat Tarawih. Diduga, pembobol itu memecahkan kaca dengan besi karena bekas pukulan begitu merata.

Selain itu, petugas tidak menemukan bekas atau jejak sidik jari pelaku. “Kami meminta keterangan korban dan tetangga sekitar yang mungkin mengetahui kejadian itu,” terangnya.

Penyidik masih mencari keterkaitan pelaku dengan kelompok pencuri spesialis rumah kosong (rumsong) yang sering beroperasi di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sebelumnya, polisi membekuk dua anggota komplotan itu. Mereka adalah Nino Andriano, 42, dan Agus Pikanto, 24.

Dua tersangka tersebut terakhir kali beraksi pada Selasa, 13 Mei 2014. Mereka mencuri peralatan musik. Yakni, drum seharga Rp 15 juta. Komplotan itu membobol rumah milik Budi Hartawan Soeharto, Jalan Raya Tanjung Barat, Gang Remidi, RT 14, RW 04, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Modusnya, mereka menyusup ke perumahan warga dengan menyamar pemulung. Biasanya, para tersangka itu mengetahui aktivitas sehari-hari calon korban. Setelah diselidiki terkait dengan komplotan rumsong di Jakarta Barat tersebut, dua di antara tujuh pelaku spesialis rumsong itu ditembak Jatanras Polres Metro Jakarta Barat.

TANGERANG – Benar kata Bung Napi, kejahatan terjadi karena ada kesempatan. Honda Civic milik Pudi Hartantyo, warga Jalan Kelapa Dua Raya no

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News