Harga Gas Tangguh Naik USD 4,7 per MMBTU

Harga Gas Tangguh Naik USD 4,7 per MMBTU
Harga Gas Tangguh Naik USD 4,7 per MMBTU

jpnn.com - JAKARTA - Menteri ESDM Jero Wacik menyatakan harga gas Tangguh kini telah dinaikkan setelah harga sebelumnya dianggap terlalu rendah.

Ia menyatakan China National Offshore Oil Corporation (CNOOC), perusahaan BUMN asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) telah menyetujui menaikkan harga beli gas Tangguh di Papua Barat ke Provinsi Fujian, Tiongkok, dari USD 3,3  per MBT menjadi USD 8 dollar per MMBTU.

"Harga gas Tangguh naik cukup signifikan dan tidak tetap, yaitu mengikuti harga minyak dunia. Ini menjadi good news untuk pemerintah ke depan," kata Jero Wacik dalam jumpa persnya di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/6).

Menurut Jero penjualan gas Tangguh ke RRT yang dilakukan sesuai kontrak pada era pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri dipatok pada sebesar 5,5 persen x Japan Crude Cocktail (JCC) atau berdasarkan harga minyak di Jepang. Saat itu, lanjutnya, harga JCC dipatok maksimum 26 dollar AS per barel.

"Itulah yang membuat harga gas kita sangat rendah. Pada waktu itu harganya hanya 2,7 dollar AS per MMBTU. Itu berlangsung lama," ungkap Jero.

Jero mengaku pemerintah pernah melakukan renegosiasi menjadi 3,3 dolar AS per juta kubik feet. Harga inilah yang kembali dilakukan renegosiasi oleh pemerintah dimana Presiden SBY langsung bertemu Presiden RRT Hu Jintao.

Atas keberhasilan menyelesaikan renegosiasi itu, menurut Menteri ESDM, Presiden SBY mengucapkan terima kasih kepada tim negosiasi, yang di dalamnya ada tim ada SKK Migas, Dirjen Migas, dan BP Migas.

"Jadi mulai sekarang, mustinya tidak ada lagi komentar bahwa harga gas ke Tangguh kok murah sekali dan tetap harganya segitu tidak naik-naik, sekarang harganya segitu dan tidak tetap, terus bergerak mengikuti harga minyak dunia," kata Jero Wacik. (flo/jpnn)

JAKARTA - Menteri ESDM Jero Wacik menyatakan harga gas Tangguh kini telah dinaikkan setelah harga sebelumnya dianggap terlalu rendah. Ia menyatakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News