Berkonsep ala Militer, Kamp Pecandu Internet Telan Korban

Kerap Dipukuli, Tujuh Orang Dilaporkan Tewas

Berkonsep ala Militer, Kamp Pecandu Internet Telan Korban
Berkonsep ala Militer, Kamp Pecandu Internet Telan Korban

INTERNET menjadi candu luar biasa bagi remaja Tiongkok. Sebanyak 24 juta remaja menjadi pecandu selancar di dunia maya. Boot Camp yang dianggap bisa menjadi solusi kesembuhan malah membawa korban.
 
Orang tua Guo Lingling, 19, menyesal bukan kepalang. Mereka telah mengirimkan anak gadis ke Zhengzhou Boqiang New Idea Life Training School. Yaitu, sebuah kamp untuk merehabilitasi remaja dari kecanduan internet. Seperti kebanyakan remaja di Tiongkok, Guo seorang internet addict.
 
Sayangnya, bukan kesembuhan yang didapatkan Guo. Gadis remaja asal Provinsi Henan itu justru pulang tidak bernyawa. Dia tewas setelah dua jam dilempar dan ditendang para instruktur di pusat rehabilitasi tersebut.
 
Mereka menyebut itu sebagai bagian sesi latihan disiplin. Padahal, kesalahan Guo cukup sepele, yakni tidak meminta izin ketika pergi ke kamar mandi.

Hasil otopsi menunjukkan bahwa kematian Guo dikarenakan kerusakan tengkorak dan otak. Zhengzhou Boqiang New Idea Life Training School saat ini ditutup sementara untuk penyelidikan.
 
Guo bukan satu-satunya remaja yang tewas di kamp untuk pecandu internet di Tiongkok. Ada dua remaja lagi yang tewas dalam kondisi sama mengenaskan di pusat rehabilitasi yang berbeda.

Seorang remaja putra 14 tahun dilaporkan tewas setelah dipukuli menggunakan baton (tongkat kecil yang biasa dibawa petinggi militer) dan pipa. Sama dengan Guo, kesalahan remaja putra yang tidak disebutkan namanya itu sepele.

Dia tidak bisa push-up. Seorang remaja lain yang berusia 15 tahun juga tewas dipukuli hanya beberapa jam setelah dia sampai di kamp.
 
Pihak Zhengzhou Boqiang New Idea Life Training School menyatakan, sebenarnya tujuan mereka adalah membantu remaja yang kecanduan internet tersebut menjadi sehat, pintar, dan bahagia.

Namun, pernyataan mantan siswa sekaligus teman Guo di kamp itu jauh berbeda. Hukuman sangat mudah diberikan. Mulai dikarenakan tidak melipat selimut dengan rapi hingga menatap guru dengan pandangan yang dirasa tidak hormat.
 
"Kami tidak bisa menghubungi dunia luar. Bahkan, e-mail yang kami kirim dicek guru-guru untuk menghindari kami mengungkapkan hal buruk tentang kamp ini," ujar seorang siswa lain yang namanya tidak mau dikorankan.
 
Pemerintah Tiongkok mengestimasikan ada 24 juta pecandu internet di negaranya. Karena itu, pada 2008 mereka menggolongkan kecanduan tersebut sebagai kelainan mental. Sejak itu kamp-kamp rehabilitasi untuk internet addict bermunculan.

Mayoritas menggunakan pensiunan tentara sebagai tenaga pengajar. Di masing-masing kamp ada 65-300 mantan personel tentara yang menjadi instruktur.
 
Berdasar laporan yang dibuat koran Tiongkok Legal Evening News, mereka menyatakan setidaknya ada 12 kasus kekerasan fisik di kamp-kamp pecandu internet beberapa tahun belakangan. Tujuh orang di antara mereka berakhir dengan kematian.
 
Perlakuan sadis kepada pecandu internet tidak hanya terjadi di kamp. Pada 2009 Kementerian Kesehatan bahkan pernah melarang penggunaan alat kejut listrik untuk remaja pecandu internet di rumah sakit di Provinsi Shandong. Larangan tersebut dikeluarkan setelah treatment itu digunakan sekitar 3 ribu pasien. (China Daily/Legal Evening News/sha/c19/tia)


INTERNET menjadi candu luar biasa bagi remaja Tiongkok. Sebanyak 24 juta remaja menjadi pecandu selancar di dunia maya. Boot Camp yang dianggap bisa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News