Sabu-Sabu Rp 890 Juta Gagal Dipasarkan

Sabu-Sabu Rp 890 Juta Gagal Dipasarkan
Sabu-Sabu Rp 890 Juta Gagal Dipasarkan

jpnn.com - SURABAYA – Lapas ternyata belum bisa jauh dari image peredaran narkoba. Terbukti, Direktorat Reserse Nakroba Polda Jatim menangkap seorang pengedar sabu-sabu kelas kakap yang memiliki konsumen di wilayah Jawa-Bali. Barang yang dijualnya berasal dari Lapas Nusakambangan.

Tersangka itu adalah Junaidi alias Johan, 40, warga Desa Krajan, Muncar, Banyuwangi. Saat ditangkap, polisi menemukan 682,6 gram sabu-sabu. Sebanyak 587,6 gram sudah dibungkus dalam 113 poket kecil masing-masing 5 gram. Sisanya masih utuh diwadahi satu bungkus seberat 95 gram.

Junaidi mengaku menggeluti bisnis narkoba sejak enam bulan lalu. Dia mendapat pasokan serbuk kristal itu dari seseorang bernama Ahmad yang tinggal di Denpasar. Caranya, dia tinggal menghubungi Ahmad dan memesan barang sesuai keinginan. ”Bayarnya ditransfer,” katanya.

Agar tidak ketahuan, paket sabu-sabu itu dikirim ke alamat sebuah rumah kosong yang tidak jauh dari rumahnya. Dengan begitu, kirimannya tetap aman karena tidak diketahui alamat aslinya. Begitu pula nama penerima paket dibuat fiktif. Meski begitu, kiriman tetap sampai.

Dia mengaku sudah dua kali memesan barang dari Ahmad. Pertama, dia memesan 3 ons sabu-sabu. Kiriman itu ludes dalam waktu sebulan. Dia kembali memesan sabu-sabu 682,6 gram. ”Barangnya itu,” katanya sembari menunjuk ke sabu-sabu yang dibeber polisi.

Junaidi mendengar dari Ahmad bahwa barang tersebut dibeli dari seseorang berinisial S yang berada di dalam Lapas Nusakambangan. Pria yang sehari-harinya tidak bekerja itu mengaku tidak mengenal S. Dia hanya mendapat pasokan narkoba dari Ahmad.

Permintaannya tidak selalu bisa dipenuhi Ahmad. Berdasar informasi dari Ahmad, pemasoknya masih kehabisan stok sehingga harus menunggu. Apalagi jika aktivitas penjualan di lapas sedang dipelototi, pasokan selalu terhambat.

Selama ini dia berhasil menjual sabu-sabu tersebut seharga Rp 1,3 juta per gram kepada pengedar di bawahnya. Mereka berada di Jawa dan Bali. ”Saya nggak tahu,” katanya ketika ditanya apakah pelanggannya adalah turis yang sedang berwisata.

SURABAYA – Lapas ternyata belum bisa jauh dari image peredaran narkoba. Terbukti, Direktorat Reserse Nakroba Polda Jatim menangkap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News