Ubah Kebiasaan Anak, Cegah Diabetes

Ubah Kebiasaan Anak, Cegah Diabetes
Ubah Kebiasaan Anak, Cegah Diabetes

jpnn.com - SURABAYA – Sayang anak justru tidak bisa diterapkan dengan ’’mencekoki’’ buah hati dengan aneka penganan dan jajanan. Salah-salah, anak justru bisa rawan terkena diabetes pada usia dini.

Itu diungkapkan Dr Hans Tendra SpPD KEMD PhD. Spesialis penyakit dalam dan pakar diabetes tersebut mengungkapkan bahwa diabetes pada usia dini kian meningkat. Yang marak adalah diabetes melitus tipe 2. ’’Pada tipe itu, kemampuan pankreas baik. Tapi, kualitas insulin menurun,’’ katanya.

Padahal, insulin adalah kunci untuk mengatur masuknya glukosa ke dalam sel tubuh. Hormon yang dihasilkan pankreas itu juga menjaga metabolisme glukosa agar tetap normal. Namun, insulin yang buruk tidak bisa menurunkan kadar glukosa dalam darah.

Glukosa yang tinggi memang terdapat dalam aneka jajan. Misalnya, kue, roti, dan berbagai jenis es. Tapi, salah kalau orang mengira bahwa hanya jajan jenis tersebut yang berbahaya. Sebab, makanan berkabohidrat juga mengandung gula. Oleh tubuh, karbohidrat itu justru akan dipecah menjadi glukosa.

Karena itu, anggapan bahwa hanya makanan manis yang bisa mencetuskan diabetes keliru. Bila anak dibiarkan melahap makanan karbohidrat terus-menerus, insulin sulit menurunkan kadar glukosa.

Itu dialami seorang anak warga Kutisari. Usianya baru dua tahun. Tapi, beratnya sudah 15 kilogram. Dia gemar menyantap mi instan, tapi tidak doyan sayur.

Bila makanan itu tidak dituruti, sang anak bakalmenangis. Kasihan melihat buah hatinya merajuk, si ibu pun menuruti permintaan tersebut. Menurut Hans, hal itu malah membikin tubuh si anak makin besar dan memicu diabetes. ”Sekitar 90 persen anak pasien diabetes bertubuh gemuk dan obesitas,” jelasnya.

Hans yang berdinas di National Hospitals Surabaya menegaskan, orang tua sering membiarkan anak makan sebelum tidur malam. ”Seharusnya, malam nggak boleh makan. Sebab, glukosa akan menumpuk dalam tubuh,” jelas Hans.

SURABAYA – Sayang anak justru tidak bisa diterapkan dengan ’’mencekoki’’ buah hati dengan aneka penganan dan jajanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News