Ini Alasan Abraham Samad tak Tertarik jadi Jaksa Agung

Ini Alasan Abraham Samad tak Tertarik jadi Jaksa Agung
Abraham Samad pilih jadi ketua KPK ketimbang ditawari jabatan jaksa agung. Foto: Dok JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pilpres sudah selesai, kini perbincangan kedua kubu yang mengklaim kemenangan sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014 " 2019, mulai ramai membicarakan sosok siapa yang akan mengisi kursi kabinet mereka kelak. Dan, salah satu nama yang gencar diberitakan adalah Ketua KPK Abraham Samad.

Dianggap sosok muda yang berani dan tegas, Samad dinilai cocok untuk mengisi pos Kementerian Hukum dan HAM atau Jaksa Agung. Namun, ketika dilontarkan pertanyaan itu, Samad yang ditemui di Kantor KPK mengelak.

Menurutnya, jabatan Ketua KPK masih lebih baik dibanding masuk ke dalam kabinet. "Saya pilih Ketua KPK karena bisa tangkap Presiden dan Wakil Presiden!," tegasnya. "Kalau Jaksa Agung kan agak sulit," imbuh pria kelahiran Makassar 27 November 1966 itu.

Dengan menjadi Ketua KPK, lelaki yang juga akrab disapa AS itu merasa dirinya merdeka dan tidak terintervensi oleh kepentingan apapun. Siapa yang salah, itulah yang dipersalahkan. Meskipun, pihak yang salah tersebut merupakan pejabat tinggi.

Lebih lanjut, alumnus Universitas Hasanuddin itu mencontohkan, ketika KPK menghadirkan Wakil Presiden Boediono sebagai saksi di persidangan kasus korupsi Bank Century belum lama ini.

"Coba lihat jaksa kami, Jaksa Roni. Gesture tubuhnya kan jelas. Tidak sedikitpun gentar. Saya bangga sekali di situ," tegas dia.

Dalam masa kepemimpinannya, Samad memang telah banyak memanggil dan memeriksa, bahkan menjebloskan pejabat tinggi negara ke jeruji penjara. Sebut saja mantan Ketua MK Akil Mochtar, Mantan Menpora Andi Mallarangeng, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, serta beberapa anggota dewan dan pimpinan daerah.

Bersama ketiga jajaran pimpinan KPK lainnya, yakni Adnan Pandu Praja, Bambang Widjojanto, dan Zulkarnain, mereka akan menghabiskan masa bakti di lembaga anti rasuah itu pada Desember 2015. Sedangkan satu anggota lagi, yakni Busyro Muqoddas akan selesai pada Desember tahun ini.

JAKARTA - Pilpres sudah selesai, kini perbincangan kedua kubu yang mengklaim kemenangan sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014 " 2019, mulai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News