Hina Wartawan, Ustadz Rahman Cabut Pernyataan

Hina Wartawan, Ustadz Rahman Cabut Pernyataan
Hina Wartawan, Ustadz Rahman Cabut Pernyataan

jpnn.com - MAKASSAR --Rahman Qayyum menarik pernyataannya yang menyebut profesi wartawan termasuk pekerjaan kotor.

Saat dihubungi FAJAR (Grup JPNN), ustadz glamour tersebut meluruskan perkatannya. Menurutnya, dia tidak bermaksud menghina profesi wartawan, namun pihaknya hanya menyindir wartawan yang tidak mematuhi kode etik jurnalistik.

"Saya tidak bermaksud memojokkan suatu golongan, saya hanya fokus untuk dakwah, jangan besar-besarkan kasian," tutur Rahman Qayyum saat dihubungi, Sabtu (19/7).

Mantan penasehat spiritual Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo tersebut mengatakan, profesi jurnalis sangat mulia, sehingga dia tidak mungkin memojokkan wartawan.
    
"Mana mungkin saya menjelek-jelekkan wartawan dalam masjid, saya tidak memiliki kepentingan, saya bukan politikus tetapi hanya untuk dakwah," tuturnya.

Dia juga membantah jika dirinya memojokkan kaum minoritas Tionghoa. Ustas asal Makassar itu hanya menyinggung pedagang yang tidak jujur dan penjahit yang kerap tidak menepati janjinya terhadap konsumennya.
    
"Sama sekali tidak menyebut China. Saya juga sesalkan wartawan yang tidak konfirmasi ke saya sehingga masalahnya besar kayak sekarang," sesal Raman Qayyum.

Dia mengatakan, jika pernyataannya tersebut menyakiti hati para jurnalis, pihaknya secara pribadi meminta maaf. Bahkan dia telah mengunjungi beberapa media di Makassar untuk mengkarifikasi pernyataan kontroversial tersebut.

"Saya sudah mendatangi tokoh media seperi Alwi Hamu, Sulkifkli Gani Ottoh dan Syamsu Nur untuk meminta maaf, mereka menyambut baik kedatangan saya," tuturnya.

Ustas kondang tersebut belakangan memang banyak menuai sorotan, sebab kehidupannya sebagai da'i terkesan glamour. Banyak kalangan menilai, pendiri Rahman Qayyum Centre tersebut kerap menolak permintaan ceramah yang honornya sedikit.

MAKASSAR --Rahman Qayyum menarik pernyataannya yang menyebut profesi wartawan termasuk pekerjaan kotor. Saat dihubungi FAJAR (Grup JPNN), ustadz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News