Tingkatkan Fungsi Intelijen Pasar Ekspor

Tingkatkan Fungsi Intelijen Pasar Ekspor
Tingkatkan Fungsi Intelijen Pasar Ekspor
JAKARTA – Menurunnya ekspor ke sejumlah negara utama diantisipasi Departemen Perdagangan (Depdag) dengan menambah jumlah ITPC (Indonesia Trade Promotion Centre). Strategi lainnya adalah, meningkatkan intensitas market intelligence (penyelidikan pasar).

“Para kepala perwakilan dagang Indonesia di luar negeri harus bisa menjadi ujung tombak bagi keberhasilan promosi dan pemasaran produk Indonesia,’’ kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di gedung Depdag, Selasa (6/1).  ‘’Selain itu, mereka harus bisa menjadi intelijen berbagai informasi pasar yang berguna bagi pemerintah dan dunia usaha di dalam negeri,” ujarnya.

Terkait ITPC, tahun ini Depdag akan mendirikan 11 ITPC di sejumlah kota di negara yang masih potensial.  Saat ini, Indonesia baru memiliki 20 ITPC. Antara lain di Los Angeles, Osaka, Dubai, Budapest, Sao Paolo, Johannesburg, Milan, Sydney dan Hamburg. Sedangkan 10 ITPC yang akan dibangun tahun ini antara lain di Shanghai, Busan, Chennai, Jedah, Lagos, Barcelona, Lyon, Vancouver, Chicago, Mexico City dan Santiago. “Pasar baru seperti Rusia dan Timur Tengah bisa menjadi tujuan utama ekspor potensial bagi Indonesia, “ lanjutnya.

Menurut dia, pembukaan pasar ekspor baru diperlukan karena banyak negara di Eropa, termasuk Amerika Serikat (AS) yang sedang lesu perekonomiannya. Kedua wilayah itu hingga saat ini masih menjadi pasar ekspor besar Indonesia. Dari sisi volume, ekspor Indonesia ke Uni Eropa (14 persen), Jepang (12,9 persen), AS (11,6 persen), Singapura (9,3 persen) dan RRT (7,3 persen). “Ekspor dan impor cenderung menurun, walapuan impor masih cukup tinggi seiring pertumbuhan ekonomi,” terangnya.

JAKARTA – Menurunnya ekspor ke sejumlah negara utama diantisipasi Departemen Perdagangan (Depdag) dengan menambah jumlah ITPC (Indonesia Trade

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News