Nusron Dorong Golkar Lakukan Evaluasi Total atas Kepemimpinan Ical

Nusron Dorong Golkar Lakukan Evaluasi Total atas Kepemimpinan Ical
Nusron Dorong Golkar Lakukan Evaluasi Total atas Kepemimpinan Ical

jpnn.com - JAKARTA - Politisi muda Golkar, Nusron Wahid menyatakan bahwa kepengurusan di partainya perlu segera dievaluasi. Alasannya, Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie alias Ical telah mengalami sejumlah kegagalan secara beruntun dalam ajang politik, termasuk pemilu legislatif (pileg) dan pemilu presiden (pilpres) tahun ini.

Menurut Nusron, jika kepengurusan Golkar saat ini masih dipertahankan maka risikonya adalah kehilangan konstituen. "Kalau ini masih dipertahankan, kami yakin Pemilu 2019 konstituen Golkar akan berbondong-bondong pindah ke partai lain, karena abai dengan kehendak konstituen dan rakyat,” katanya di Jakarta, Rabu (23/7).

Nusron yang belum lama ini dipecat dari Golkar karena mendukung duet Joko Widodo-Jusuf Kalla di pilpres itu menegaskan, sudah saatnya partai berlambang beringin hitam tersebut dipimpin oleh tokoh baru dengan pemikiran dan paradigma yang realistis untuk bisa berkompetisi pada Pemilu 2019. Sebab, pemilu mendatang akan menyerentakkan pelaksanaan pileg dan pilpres.

Nusron lantas membeber  kepengurusan Golkar periode saat ini yang minim prestasi. Misalnya, Golkar gagal memenangkan kader-kadernya yang diusung di pemilukada. Sedangkan dari pemilu legislatif April lalu, lanjutnya, jumlah kursi Golkar di DPR RI justru berkurang hingga 15.

Adapun di pilpres, duet calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung Golkar juga rontok.  “Lantas apalagi prestasi yang akan dibanggakan kepada kader dan konstituen?” ulas Nusron.

Karenanya politisi muda yang juga dikenal sebagai Ketua Umum GP Ansor itu mengingatkan, Golkar perlu melakukan evaluasi besar-besaran melalui forum musyawarah nasional. Hanya saja, kata Nusron, ada upaya elite Golkar saat ini menghambat pelaksanaan munas.

“Tidak ada yang harus ditunda atau dipercepat. Kondisi saat ini, Partai Golkar membutuhkan forum evaluasi besar-besaran. Forum itu adalah munas lima tahun,” tandas Nusron.

Bagaimana dengan keputusan Munas Golkar di Pekanbaru bahwa munas selanjutnya digelar April 2015? Nusron mengatakan bahwa kepengurusan Golkar saat ini dilantin untuk periode 2009-2014. “Jadi bukan 2015. Mayoritas kader dan pemilih Golkar menghendaki itu," pungkas anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar itu yang kembali lolos menjadi wakil rakyat periode 2014-2019 itu.(ara/jpnn)

JAKARTA - Politisi muda Golkar, Nusron Wahid menyatakan bahwa kepengurusan di partainya perlu segera dievaluasi. Alasannya, Golkar di bawah kepemimpinan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News