Ingin Dongkel Ical, Nusron Dianggap Galau Karena Dipecat

Ingin Dongkel Ical, Nusron Dianggap Galau Karena Dipecat
Ingin Dongkel Ical, Nusron Dianggap Galau Karena Dipecat

jpnn.com - JAKARTA - Gugatan terhadap masa kepemimpinan Aburizal Bakrie (Ical) di Partai Golkar sebagaimana disampaikan bekas kadernya, Nusron Wahid dianggap sangat tidak berdasar. Bahkan, Nusron yang dipecat karena mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla di pemilu presiden dinilai tidak memahami keputusan-keputusan yang ada tubuh Golkar karena menyebut harus ada evaluasi terhadap kinerja elite di partai berlambang beringin itu melalui musyawarah nasional (munas) pada tahun ini.

"Mungkin karena nggak pernah ikut rapat dia nggak pernah tahu masa bakti pengurus DPP Partai Golkar," kata Wakil Sekjen DPP Golkar, Lalu Mara Satria Wangsa seperti dikutip Rakyat Merdeka Online, Kamis (24/7) dini hari.

Mara pun kembali mengingatkan bahwa masa kepengurusan DPP Golkar yang dipimpin Aburizal baru akan berakhir pada tahun 2015. Hal ini sesuai dengan keputusan Munas VIII Golkar pada tahun 2009 di Pekanbaru, Riau.

"Keputusan munas tahun 2015 diputuskan pada forum munas, forum pengambil keputusan tertinggi. Demikian halnya dengan AD/ART (anggaran dasar, anggaran rumah tangga, red) juga produk munas, jadi tak ada yang perlu dipertentangkan," ujar Mara.

Soal masa bakti kepemimpinan Ical di Golkar yang meelebihi lima tahun, Mara mengatakan bahwa itu bukan kali pertama di partai yang selalu menjadi jawara di era Orde Baru itu. Sebab, di masa kepemimpinan Akbar Tanjung justru periode kepengurusan DPP Golkar mencapai enam tahun pula, yakni sejak 1998 hinga 2004. Hal yang sama juga terjadi terjadi pada periode 1971-1977.

Terkait dengan kritik Nusron yang menyebut Ical gagal memimpin Golkar dalam pemilihan legislatif, Mara mengakui bahwa perolehan kursi DPR RI untuk partainya memang menurun. Namun, dilihat dari perolehan suara justru suara Golkar di masa Ical naik sekitar 4,5 juta suara.

"Soal penurunan jumlah kursi ini telah dibahas DPP Golkar pada rapat pleno Jumat pekan lalu. Rapat pleno harian telah memberi catatan kepada pengurus yang akan datang untuk mencermati penyusunan UU pemilu. Jangan seperti saat ini, meski suara Golkar naik 4 juta lebih tapi saat di konversi jadi kursi menurun," ujarnya.

Di masa Aburizal Bakrie, tambah Lalu Mara, justru banyak prestasi ditorehkan. Misalnya terlihat dari hasil beberapa pilkada-pilkada, yang melampaui target yang telah ditentukan.

JAKARTA - Gugatan terhadap masa kepemimpinan Aburizal Bakrie (Ical) di Partai Golkar sebagaimana disampaikan bekas kadernya, Nusron Wahid dianggap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News