DPR Minta BRI Buka-Bukaan soal Pembelian Satelit

DPR Minta BRI Buka-Bukaan soal Pembelian Satelit
DPR Minta BRI Buka-Bukaan soal Pembelian Satelit

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDI Perjuangan, Arief Budimanta mendesak PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjelaskan ke publik tentang alasan-alasan yang membuat perusahaan pelat merah itu membeli satelit dan berencana menggunakannya untuk kepentingan bisnis telekomunikasi. Sebab, core bisnis BRI adalah bidang perbankan, khususnya untuk kalangan menengah dan kecil.

"Sampai saat ini BRI, Kementerian BUMN, dan Kementerian Keuangan, tidak pernah membahas soal ini. Kita jadi bertanya, ada apa ini? Atau memang BRI tidak menganggap perlu untuk melaporkan soal ini ke DPR? Meski ini aksi korporasi, tetapi karena menyangkut masalah startegis yakni kepentingan rakyat banyak, mestinya DPR dilaporkan," kata Arief di Jakarta, Kamis (24/7).

Namun demikian Arief tidak mau terlalu jauh menilai ada sesuatu di balik aksi korporasi itu. Ia hanya mengingatkan BRI untuk segera menjelaskan soal pembelian satelit senilai Rp 2,5 triliun kepada publik. Sebab, BRI adalah perusahaan terbuka.

"Jadi, rakyat dalam hal ini pemegang saham juga berhak mengetahui mengapa dan untuk apa membeli satelit," pintanya.

Selain itu lanjutnya, BRI mestinya juga menjelaskan kaitan pembelian dan bisnis satelit itu dengan tata kelola perusahaan yang sesungguhnya belum maksimal dalam memberikan kontribusi bagi pengusaha kecil dan menengah, khsusunya nelayan. "Yang tidak kalah penting adalah, apa kepentingan BRI membeli satelit? Dana pembelian satelit itu dari mana?" tanya Arief.

Ditegaskannya, Undang Undang Perbankan mengatur bahwa fungsi perbankan seperti BRI adalah menghimpun dan menyalurkan atau pemberi kredit.  Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, tetapi juga memanfaatkannya dengan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha.

"Nah, dalan konteks ini, BRI harus menjelaskan keterkaitan pembelian satelit dengan akses masyarakat untuk mendapatkan kredit perbankan," ujarnya.

Diberitakan, PT BRI meluncurkan satelit pertama seharga Rp 2,5 triliun pada 2016. Direktur Utama BRI Sofyan Basyir mengatakan, tujuan utama perusahaannya membeli satelit adalah untuk peningkatan pelayanannya nasabah. "Tujuan BRI melaksanakan ini dalam rangka pelayanan, bagaimana lebih baik bagi para nasabah. Kedua bagaimana kami mampu melakukan sebaran lebih luas. Komunikasi yang penting," kata Sofyan Basyir.(fas/jpnn)


JAKARTA - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDI Perjuangan, Arief Budimanta mendesak PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjelaskan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News