Negosiasi Hotel di Jeddah Alot

Negosiasi Hotel di Jeddah Alot
Negosiasi Hotel di Jeddah Alot

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah sudah berhasil menuntaskan negosiasi sewa pemondokan di Makkah dan Madinah. Tetapi khusus pencarian pemondokan di kawasan Jeddah, proses negosiasi berjalan alot. Sampai saat ini belum ada deal antara pemerintah dengan pemilik hotel atau pemondokan.

Inspektur Jenderal Kementerian Agama (Irjen Kemenag) Mochammad Jasin mengatakan, sampai saat ini tim sewa pemondokan dari Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) masih menuntaskan negosiasi.

"Saya sendiri dan tim dari Itjen juga masih di Saudi, untuk mendampingi tim dari Ditjen PHU itu," kata dia kemarin.

Meskipun sampai saat ini negosiasi sewa pemondokan di Jeddah belum final, Jasin mengatakan harus dilakukan efisiensi. Dia mengatakan keberhasilan efisiensi pemondokan di Makkah dan Madinah, harus menular ke Jeddah.

Sampai saat ini masih ada satu hotel yang mengusulkan penawaran murah kepada pemerintah, yakni Al-Sofwa Hotel Jeddah. Hotel Al-Sofwa itu masih memiliki 308 kamar. Rencananya setiap kamar akan diisi 6 orang jamaah haji. Hotel-hotel lainnya, memasang tarif tinggi dan enggan menurunkan harga ketika proses negosiasi.

Setelah diukur berdasarkan luas masing-masing kamar, rata-rata space di hotel Al-Sofwa itu 3 - 3,5 meter persegi. "Space ini masih batas tolernasi. Tidak terjadi pemadatan," paparnya.

Dengan asumsi setiap kamar rata-rata diisi enam orang, pengelola hotel menyebutkan total kapastias mereka 18 ribu sampai 20 ribu jamaah. Karena berstatus  hotel baru, manajemen menawarkan harga sewa 80 riyal  (Rp 247 ribu) per jamaah. Harga ini di bawah plafon sewa pemondokan di Jeddah yang ditetapkan 100 riyal (Rp 308 ribu) per jamaah.

"Manajemen memberikan harga promo, karena hotel baru selesai dibangun," jelasnya.

JAKARTA - Pemerintah sudah berhasil menuntaskan negosiasi sewa pemondokan di Makkah dan Madinah. Tetapi khusus pencarian pemondokan di kawasan Jeddah,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News